Begini Ketakutan AS, Memanasnya Perang Israel-Hizbullah
Foto : Kecemasan pejabat amerika.-Begini Ketakutan AS, Memanasnya Perang Israel-Hizbullah-CNN
PAGARALAMPOS.COM - Banyak pejabat AS khawatir bahwa perang antara Israel dan milisi Hizbullah Lebanon dapat membuat Iron Dome Israel kewalahan.
Tiga pejabat AS mengatakan kepada CNN bahwa Hizbullah kemungkinan akan melancarkan serangan udara terkonsentrasi dan membanjiri sistem pertahanan Israel.
Menurut CNN, seorang pejabat senior pemerintah mengatakan, "Kami memperkirakan setidaknya beberapa (baterai Iron Dome) akan kewalahan (setelah serangan Hizbullah)."
Hal ini karena Hizbullah telah menimbun amunisi dan rudal presisi dari Iran dalam beberapa tahun terakhir.
BACA JUGA:Serang Lebanon, Hizbullah Ancam Balik, Roket Jangkau Semua Wilayah Israel
Awal bulan ini, Hizbullah bahkan merilis video yang menunjukkan serangan drone mengenai dan merusak baterai Iron Dome di pangkalan militer utara Israel.
Para pejabat menyampaikan kekhawatiran ini kepada negara Zionis. Namun Israel hanya mengumumkan rencana untuk memindahkan pasukan dari Gaza selatan ke Gaza utara sebagai persiapan menghadapi kemungkinan perang dengan Hizbullah.
Namun, pihak berwenang Israel percaya bahwa Iron Dome sangat rentan terhadap serangan Hizbullah.
Iron Dome adalah sistem pertahanan Israel yang paling canggih. Alat ini menelan biaya $2,9 miliar dari kas di Amerika Serikat dan Israel.
BACA JUGA:Pertahanan Udara Israel Dijebol Drone Hizbullah, Begini Reaksinya
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan bahwa Iron Dome menyerang sasaran Jihad Islam tahun lalu dengan tingkat keberhasilan 95,6 persen.
Oleh karena itu, jika Hizbullah mengebom pertahanan udara Israel saat ini, Iron Dome tidak dapat dioperasikan, sehingga membahayakan personel militer dan sipil.
Beberapa jenderal senior Israel dilaporkan menyetujui rencana perang dengan Hizbullah setelah lebih dari delapan bulan peningkatan perbatasan antara kedua negara.
Pada hari Selasa, 18 Juni, pernyataan Pasukan Pertahanan Israel yang dikutip oleh Times of Israel mengatakan bahwa "rencana operasi ofensif di Lebanon telah disetujui."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: