Reaksi Bahlil Lahadalia dan Zulkifli Hasan, Terkait Penurunan Anggaran 2025
Reaksi Bahlil Lahadalia dan Zulkifli Hasan, Terkait Penurunan Anggaran 2025--
PAGARALAMPOS.COM - Pada tahun 2025, Indonesia menghadapi tantangan signifikan terkait dengan pengalokasian anggaran untuk sektor perdagangan dan investasi.
Kedua sektor ini, yang secara tradisional memiliki peran penting dalam perekonomian negara, mengalami penurunan anggaran yang cukup drastis.
Kementerian Perdagangan: Pendekatan Zulkifli Hasan (Zulhas)
Menanggapi pagu anggaran yang ditetapkan untuk Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada 2025, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, atau yang akrab disapa Zulhas, mengungkapkan kekecewaannya atas penurunan signifikan ini.
BACA JUGA:Tantangan Besar Pembangunan IKN, BPK Ungkap Masalah, PUPR Segera Respons
Anggaran Kemendag menurun dari Rp2 triliun pada 2024 menjadi Rp1,65 triliun pada 2025, menunjukkan penurunan sebesar 17,5 persen.
Zulhas menyoroti bahwa hal ini merupakan tantangan besar mengingat target untuk meningkatkan ekspor Indonesia, yang menjadi fokus utama kebijakan perdagangan.
Dia mengusulkan penambahan anggaran sebesar Rp2,4 triliun untuk mendukung peran 46 perwakilan perdagangan di luar negeri dalam hal promosi dagang, intelijen pasar, forum bisnis, dan pencarian kesepakatan bisnis.
Langkah ini diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan ekspor, perlindungan konsumen, dan pengembangan produk berbasis teknologi.
BACA JUGA:Indonesia Siap Hadapi Dampak El Nino, Ini Strategi Pangan Nasional Matang Yang Disiapkan!
Dalam pandangannya, peningkatan anggaran ini tidak hanya penting untuk mempertahankan target ekspor yang ambisius, tetapi juga untuk memperkuat perdagangan antarwilayah serta mendukung keberhasilan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2025-2029.
Kementerian Investasi: Pandangan Bahlil Lahadalia
Di sisi lain, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengekspresikan kekecewaannya atas penurunan drastis anggaran yang diterima oleh Kementerian Investasi.
Anggaran Kementerian Investasi turun dari Rp1,2 triliun pada 2024 menjadi hanya Rp600 miliar pada 2025, mengalami penurunan sebesar 50 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: