Sosok Sebenarnya Buddha, Sang Pencerah Ajaran Kehidupan Duniawi
Ia mengajarkan jalan menuju Pembebasan dengan memaparkan Jalan Berunsur Delapan yang Mulia yang bersifat pragmatis.
BACA JUGA:Fujian Tulou, Jejak Benteng Kekaisaran Tiongkok, Hunian Komunal Miliki 400 Hunian Kamar
Siddhartha Gautama meninggal pada usia 80 tahun dan memasuki Parinirvana, yaitu kematian yang dicapai setelah mencapai Nirvana.
Dengan demikian, ia meninggalkan siklus samsara. Tradisi mengenangnya sebagai Buddha Shakyamuni, yang berarti "sang bijak dari klan Shakya".
Surga Amitabha
Salah satu pemujaan yang paling tersebar luas dalam Buddhisme adalah pemujaan Amitabha. Namanya berarti "cahaya tak terukur" dan dia dikenal sebagai Buddha kehidupan kekal, dan cahaya.
Foto : Ilustrasi Budha.-Sosok Sebenarnya Buddha, Sang Pencerah Ajaran Kehidupan Duniawi-Google.com
Dia adalah salah satu dari Lima Buddha Kosmik, sekelompok penyelamat yang sering dipuja bersama dalam Buddhisme Esoteris.
Menurut legenda, ia dilahirkan sebagai seorang penguasa, dan kemudian memutuskan untuk hidup sebagai bhikkhu.
Selama itu ia mengucapkan empat puluh delapan sumpah besar untuk keselamatan semua makhluk hidup.
Sumpah kedelapan belas menyatakan penciptaan semacam Firdaus, Tanah Suci (juga disebut Firdaus Barat) di mana siapa saja yang menyebut namanya dengan tulus akan dilahirkan kembali.
Tanah ini digambarkan sebagai tempat yang menyenangkan dan penuh sukacita, dipenuhi dengan suara musik dari burung dan pepohonan.
Makhluk fana tiba di sini melalui bunga teratai, yang pertama kali disimpan di kuncup, dan ketika mereka sepenuhnya dimurnikan, muncul dari bunga yang terbuka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: