Histori Patung Gajah Buddha Kuno di India, Arkeolog : Berusia 2.300 Tahun

Histori Patung Gajah Buddha Kuno di India, Arkeolog : Berusia 2.300 Tahun

Namun pengaruh agama Buddha menurun karena praktiknya berasimilasi dengan berbagai tradisi Hinduisme.

BACA JUGA:Menjelajahi Perayaan Wisak Diberbagai Negara, di Indonesia Ada Perjalanan Spritual Bhiksu

Ketika Islam menjadi lebih berpengaruh di wilayah tersebut setelah abad ke-10; dan sementara agama Buddha sekarang tersebar luas di bagian lain Asia.

Agama Buddha saat ini hanya diikuti oleh sekitar 0,7% dari populasi modern India, menurut sensus tahun 2011. Namun, sang Buddha disembah, bagaimanapun, dalam beberapa upacara Hindu, kadang-kadang sebagai avatar dewa Wisnu.

Menurut pernyataan INTACH, dataran banjir sungai Daya dan Mandakini kaya akan barang antik Buddha. Catatan juga menunjukkan bahwa sebuah benteng dibangun di lokasi tersebut pada abad ke-16, dan tim INTACH telah menemukan sisa-sisa tembok pertahanan dan paritnya.

Simbolisme gajah

Dhir mengatakan gajah adalah motif umum dalam agama Buddha dan dapat dilihat di banyak monumen Buddha.

BACA JUGA:Misteri Gunung Geurutee: Jejak Asal Mula Dataran Tinggi di Tepi Samudera Hindia

Pernyataan INTACH mengatakan patung gajah yang baru digali ditemukan di dekat pilar laterit – bahan tanah liat kemerahan – dan balok batu lainnya. Penemuan serupa juga ditemukan di samping patung gajah lain yang ditemukan di desa Kaima di Distrik Jajpur Odisha.

Ahli sejarah Christian Luczanits dari SOAS di University of London mengatakan kepada Live Science.

Bahwa dalam sejarah patung gajah Buddha, hewan tersebut adalah simbol kerajaan yang penting di India kuno dan melambangkan hujan monsun dan kesuburan.

Peter Harvey, seorang sejarawan agama Buddha dan "penasihat iman" di York St John University di Inggris, menambahkan bahwa gajah juga merupakan hewan mitos yang ditunggangi oleh dewa pra-Buddha Indra.

BACA JUGA:Perbedaan Mencolok Hindu Bali dan Hindu India, Belum Banyak Orang Pahami

Yang diidentifikasi dalam agama Buddha India awal sebagai seorang murid Buddha dan bernama Sakka (juga dieja Śakra).

Mengandung gajah putih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: