Transformasi Uang Logam: Sejarah, Keunggulan, dan Perannya di Dunia Modern

PAGARALAMPOS.COM - Meskipun penggunaannya dalam transaksi sehari-hari semakin berkurang, uang logam tetap memiliki peran tersendiri dalam sistem ekonomi.

Selain digunakan sebagai alat pembayaran, koin juga dimanfaatkan dalam mesin otomatis serta menjadi objek koleksi yang berharga bagi para numismatis.

Artikel ini akan membahas perjalanan sejarah uang logam, keunggulan dan kelemahannya, serta bagaimana eksistensinya bertahan di era digital.

Sejarah Uang Logam: Dari Lydia hingga Tiongkok

Keberadaan uang logam telah dikenal sejak peradaban kuno. Bangsa Lydia, sekitar abad ke-7 SM, diyakini sebagai yang pertama kali mencetak koin berbahan elektrum—campuran emas dan perak alami—untuk keperluan transaksi.

BACA JUGA:Bagaimana Menghindari Kejahatan Siber? Terapkan 7 Tips Keamanan Data Ini!

BACA JUGA:Yuk Cari Tahu, Apa penyebab orang dewasa ngompol? Ini Tips Mengatasi!

Penggunaannya kemudian menyebar ke wilayah Yunani, termasuk Pulau Aegina, yang terkenal dengan koin peraknya yang bercorak kura-kura sebagai simbol daerah tersebut.

Di Asia Timur, Dinasti Qin pada abad ke-3 SM juga mengembangkan mata uang logam dengan desain khas berlubang di tengah.

Model ini bertahan dalam sistem keuangan Tiongkok selama berabad-abad karena kemudahannya dalam penyimpanan dan transportasi.

Seiring waktu, bahan pembuatan uang logam mengalami perubahan. Jika awalnya koin dibuat dari emas dan perak, kemudian berkembang menjadi tembaga dan logam lain yang lebih tahan lama serta ekonomis.

BACA JUGA:Sejarah Uang Logam: Perjalanan, Keunggulan, dan Kekurangannya yang Perlu Diketahui!

BACA JUGA:Menguak Rahasia Prasasti Yupa: Jejak Kerajaan Kutai dalam Sejarah Nusantara

Keunggulan Uang Logam: Awet dan Sulit Dipalsukan

Sumber: