Polisi Gerebek Pameran Otomotif dan Sita 4 Mobil Rp48 Miliar, Ada Apa?

 Polisi Gerebek Pameran Otomotif dan Sita 4 Mobil Rp48 Miliar, Ada Apa?

Polisi Gerebek Pameran Otomotif dan Sita 4 Mobil Rp48 Miliar, Ada Apa?--

PAGARALAMPOS.COM - Operasi penyitaan besar-besaran yang dilakukan oleh belasan petugas dan penyidik dari divisi kejahatan kerah putih telah menciptakan gelombang kehebohan di kalangan masyarakat.

Keempat mobil mewah senilai Rp48 miliar yang disita dalam operasi tersebut bukanlah sembarang kendaraan, melainkan koleksi langka dari Bugatti, perusahaan otomotif bergengsi asal Prancis.

Menurut laporan yang dirilis, keempat mobil tersebut merupakan edisi yang sangat terbatas, yaitu Rembrandt, Black Bess, Jean-Pierre Wimille, dan Meo Constantini dari Bugatti.

Diketahui bahwa masing-masing edisi hanya diproduksi sebanyak tiga unit, menjadikannya sebagai barang yang sangat langka dan bernilai tinggi di pasar otomotif.

BACA JUGA:Sejarah Mesopotamia Kuno, Ketika Pendidikan Hanya Untuk Kaum Elite

Koleksi ini merupakan bagian dari seri Les Legendes de Bugatti, yang didasarkan pada model Veyron Grand Sport Vitesse.

Ketika diluncurkan, harga masing-masing mobil mencapai sekitar US$3 juta atau setara dengan Rp48,7 miliar.

Namun, nilai pasti dari keempat mobil tersebut sulit ditentukan saat ini, terutama jika dihitung sebagai satu koleksi.

Meskipun identitas pemilik mobil-mobil mewah ini masih dirahasiakan oleh pihak berwenang, spekulasi muncul bahwa kemungkinan besar mereka terkait dengan para pelaku skandal keuangan internasional, terutama skandal 1MDB yang melibatkan penggelapan dana miliaran dolar dari dana kekayaan negara Malaysia.

BACA JUGA:Ukraina Dibikin Gelap Gulita, Pembangkit Listriknya Dihancurkan Rusia

Skandal tersebut, yang mencuat pada tahun 2020, menghantarkan mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, ke penjara dengan hukuman 12 tahun karena dinyatakan bersalah dalam menggelapkan US$600 juta dari dana tersebut.

Keterlibatan Bugatti mewah dalam operasi penyitaan ini menimbulkan dugaan bahwa pemiliknya memiliki keterkaitan langsung dengan skandal tersebut.

Sementara itu, pihak berwenang Jerman masih enggan memberikan informasi mengenai rencana selanjutnya terkait mobil-mobil tersebut.

Dalam kasus penyitaan sebelumnya yang tidak terkait dengan tindak pidana korupsi, Jerman biasanya memberikan kemungkinan kepada pemilik untuk mengirimkan mobil mereka ke luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: