Ilmuwan Cina Kombinasikan Peran Tiga Radar, Mampu Deteksi Posisi Pesawat Siluman Secara Real-Time

Ilmuwan Cina Kombinasikan Peran Tiga Radar,  Mampu Deteksi Posisi Pesawat Siluman Secara Real-Time

Foto : Pesawat siluman F22 raptor.-Ilmuwan Cina Kombinasikan Peran Tiga Radar, Mampu Deteksi Posisi Pesawat Siluman Secara Real-Time-Indomiliter.com

Data ini cukup untuk memandu pesawat pencegat (interceptor) atau rudal pertahanan udara, sehingga dapat mengikis keunggulan siluman dari F-22.

BACA JUGA:Performa Maksimal! Ulasan Prosesor Raptor Lake -S Refresh Intel Core Gen 14

Strategi membongkar ‘kedok’ siluman F-22 menggunakan perpanduan berbagai radar anti stealth. Caranya menggunakan beberapa radar untuk memindai dari sudut yang berbeda, dikombinasikan dengan konsep yang disebut “smart resource scheduling.”

Sistem penjadwalan ini secara dinamis menggeser sumber daya deteksi ke bagian jet tempur siluman yang paling terbuka, sehingga memaksimalkan intensitas dan akurasi tanda radarnya.

Tim ilmuwan dari Air Force Engineering University mengatakan sistem ini hanya membutuhkan setidaknya tiga radar yang dapat ditempatkan di darat, pulau, kapal, atau bahkan pesawat terbang.

Jika klaim ilmuwan Cina ini benar, maka teknologi radar baru dapat memiliki implikasi signifikan terhadap efektivitas tempur F-22.

BACA JUGA:AU Filipina Klaim FA-50 Fighting Eagle Berhasil Tembak F-22 Raptor, Jet Tempur Amerika

Selama ini F-22 sangat bergantung pada kemampuan silumannya untuk menghindari pertahanan udara musuh sebelum menyerang sasaran dengan rudal udara-ke-udara dengan jangkauan efektif sekitar 62 mil. Untuk serangan bom berpemandu presisi di darat, pesawat tempur siluman harus berada dalam radius 12 mil.

Para ilmuwan menyatakan bahwa koordinat tepat dan kecepatan pergerakan F-22 dapat dihitung hanya dalam 0,008 detik. Selain itu, sistem radar dapat melacak detail setiap pesawat tempur siluman dalam formasi F-22 menyerang hanya dalam 0,02 detik.

Perkembangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan Asia-Pasifik. Dengan teknologi radar baru ini, Cina ingin menjaga keunggulan militernya di wilayah seperti Laut Cina Selatan dan Samudra Pasifik Barat.

Sejauh ini, Amerika Serikat telah memodernisasi armadanya yang berjumlah lebih dari 100 unit F-22. Hal ini penting mengingat AS sempat menghentikan produksi dan rencana mengurangi F-22 karena biaya operasional yang mahal. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: