Airbus Baru Umumkan Desain Eurodrone, Mampu Terbang di Ketinggian 13.700 Meter

Airbus Baru Umumkan Desain Eurodrone, Mampu Terbang di Ketinggian 13.700 Meter

Foto : Eurodrone.-Airbus Baru Umumkan Desain Eurodrone, Mampu Terbang di Ketinggian 13.700 Meter-Indomiliter.com

PAGARALAMPOS.COM - Sejak digulirkan pada tahun 2018, program Eurodrone boleh dikata berjalan lambat, bahkan dengan meletusnya perang di Ukraina, program drone bermesin turboprop MALE (Medium Altitule Long Endurance) ini seperti telah dilupakan.

Namun, Airbus Defence and Space (ADS) sebagai kontraktor utama Eurodrone rupanya masih menjalankan pengembangan Eurodrone, yakni dengan pengumuman tuntasnya tahapan Preliminary Design Review (PDR).

Dari siaran pers yang diterima Indomiliter.com (16/5/2024), program Eurodrone telah berhasil melewati Tinjauan Desain Awal – Preliminary Design Review (PDR).

Dipimpin oleh Airbus Defence and Space sebagai kontraktor utama, pencapaian program besar ini telah diselesaikan bersama OCCAR (Organisation Conjointe de Coopération en matière d’Armement/Organisation for Joint Armament Co-operation).

BACA JUGA:Airbus Luncurkan Unit Perdana A400M Atlas Pesanan Kazakhstan, Diserahkan Akhir Tahun

Serta perwakilan dari empat negara calon pengguna Eurodrone (Perancis, Jerman, Italia, dan Spanyol) di hadapan tiga Sub-Kontraktor Utama, yakni Airbus Defence and Space Spanyol, Dassault Aviation dan Leonardo.

PDR membuktikan bahwa desain awal drone telah matang secara konsisten, membuka jalan untuk melanjutkan desain detailnya. Ini adalah hasil dari berbagai penilaian dan evaluasi teknis yang dilakukan, seperti pengujian pada terowongan angin untuk memastikan konfigurasi aerodinamis Eurodrone.

Sedangkan desain keseluruhan guna memastikan demonstrasi kemampuan operasional, dan validasi Digital Twin yang sepenuhnya representatif. Sejak awal, program Eurodrone diklaim mendapat manfaat dari filosofi desain – fisik dan digital.

Didukung oleh dan berdasarkan pengetahuan yang telah dikumpulkan, program Eurodrone memasuki fase baru untuk mencapai Tinjauan Desain Kritis – Critical Design Review (CDR), yang akan mewakili langkah terakhir dan penutupan desain arsitektur dan sistem.

BACA JUGA:Airbus Rayakan 30 Tahun Eksistensi Eurofighter

“Suksesnya Preliminary Design Review untuk pengembangan Eurodrone merupakan langkah maju yang penting bagi program pertahanan utama Eropa,” kata Jean-Brice Dumont, Head of Air Power at Airbus Defence and Space.

Ini menunjukkan upaya bersama yang nyata dan semangat kolaboratif dari semua mitra industri dan komunitas pelanggan untuk memastikan kedaulatan dan kemandirian Eropa di segmen penting dari kemampuan Intelligence, Surveillance, Target Acquisition and Reconnaissance (ISTAR) tanpa awak yang tahan lama.

Tugas pokok dan operasi yang dibebankan pada drone berpendorong twin propeller ini mencakup long endurance intelligence, surveillance and reconnaissance dan ground support dengan precision guided weapons. Posisi mesin disematkan pada bagian belakang fuselage.

Dilengkapi dengan teknologi mutakhir yang inovatif dan dirancang untuk menjadi salah satu pilar utama sistem udara tempur di masa depan, Eurodrone akan menjadi kemampuan yang sangat diperlukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: