Penemuan Zaman Kuno Sekarang Masih Kita Gunakan, Ternyata Sejarahnya Seperti Ini

Penemuan Zaman Kuno Sekarang Masih Kita Gunakan, Ternyata Sejarahnya Seperti Ini

Foto : Kertas buku.-Penemuan Zaman Kuno Sekarang Masih Kita Gunakan, Ternyata Sejarahnya Seperti Ini-National geographic

Bangsa Romawi mengambil sistem ini dan memperbaikinya. Mereka menggunakannya untuk menghangatkan vila-vila orang kaya, serta pemandian umum. Sistem ini disebut hipocaust.

Setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi di Eropa, banyak teknologi yang tidak mampu direproduksi. Dan selama seribu tahun, orang-orang Eropa kembali memanaskan bagian dalam rumah mereka dengan api biasa.

BACA JUGA:Baru Tau, 5 Kuliner Populer di Indonesia Ini Asal Usulnya dari Tionghoa

Beton

Beton merupakan bagian integral dari hampir semua kota umat manusia. Hal ini memungkinkan kita untuk membangun struktur kokoh yang melindungi segala sesuatu di masyarakat dari berbagai elemen.

Beton awal dibuat dengan menghancurkan atau membakar batu kapur. Selama berabad-abad dan ribuan tahun, bahan-bahan dan proses telah berubah. “Tapi penerapannya sebagian besar tetap tidak berubah,” ungkap Beyer.

Penggunaan material mirip beton pertama kali dilakukan oleh suku Nabataea di Timur Tengah sekitar tahun 6500 SM.

Sejak itu, orang-orang Mesir kuno, orang-orang Eropa yang tinggal di sepanjang sungai Danube, orang-orang Tiongkok kuno, dan orang-orang Yunani kuno semuanya mempunyai versi betonnya sendiri. Beton Romawi sangat kuat dan maju pada saat itu.

BACA JUGA:Asal Usul, Fakta dan Misteri Suku Mante, Manusia Kerdil yang Berasal Dari Aceh

Beton saat ini merupakan campuran batu, pasir, dan air dengan tambahan berbagai bahan kimia. Bahan kimia yang ditambahkan tergantung pada jenis beton dan tujuan penggunaannya. Geografi dan iklim juga diperhitungkan.

Teleskop

Kebijaksanaan konvensional mengatakan bahwa teleskop ditemukan pada tahun 1608 oleh Hans Lippersheyby. Ia adalah seorang pembuat kacamata asal Belanda. Diketahui juga bahwa astronom terkenal Galileo termasuk orang pertama yang menggunakan teleskop.

Namun, Galileo menunjukkan bahwa manusia telah mengetahui dan menggunakan teleskop ribuan tahun sebelum dia mengarahkan pandangannya ke langit malam.

Bukti dari gagasan tersebut terdapat pada Lensa Nimrud, sepotong batu kristal dipoles berusia 3000 tahun yang memiliki sifat pembesaran 3 kali.

BACA JUGA:Mengungkap Asal Usul dan Makna Nama 'Empat Lawang' di Provinsi Sumatera Selatan, Mari Simak Sejarahnya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: