Menguak Misteri Situs Liyangan: Peradaban Kuno yang Terkubur di Lereng Sindoro

Situs Liyangan: Jejak Peradaban Kuno yang Tersembunyi di Bawah Lahar Gunung Sindoro-Foto: net -
PAGARALAMPOS.COM - Situs Liyangan dianggap sebagai pemukiman kuno yang terletak di Dusun Liyangan, Desa Purbasari, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah.
Awalnya, lokasi ini tertutup oleh material dari area penambangan pasir yang dilakukan oleh warga hingga akhirnya ditemukan kembali pada tahun 2008.
Sejak penemuan tersebut, situs ini menarik perhatian para peneliti yang ingin mengungkap kehidupan masyarakat di masa lalu.
Penemuan awal menunjukkan adanya struktur talud, yoni, arca, dan batu-batu candi. Namun, penelitian lebih lanjut oleh Balai Arkeologi Yogyakarta antara tahun 2010 dan 2011 mengungkap bahwa Liyangan bukan hanya sekadar kompleks percandian, melainkan juga sebuah desa kuno dari era Mataram Kuno yang telah terkubur selama berabad-abad.
BACA JUGA:Sejarah Gunung Raung: Aktivitas Vulkanik, Keindahan Alam, dan Mitos Legendaris!
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah dan Keindahan Gunung Sindoro: Aktivitas Vulkanik, Mitos, serta Upaya Konservasi!
Analisis menunjukkan bahwa situs ini telah dihuni sejak sekitar 1.000 tahun yang lalu, dengan jejak permukiman tertua yang diperkirakan berasal dari abad ke-2 Masehi.
Selama periode tersebut, kawasan ini menjadi tempat tinggal masyarakat hingga kehidupan di sana terhenti akibat letusan Gunung Sundoro pada abad ke-11.
Diperkirakan, masyarakat Liyangan saat itu berusaha menyelamatkan diri, harta benda, dan ternak mereka sebelum bencana terjadi.
Letusan gunung tersebut menutupi kawasan ini dengan material vulkanik, menyebabkan pemukiman ini terkubur dan terlupakan selama waktu yang lama.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gunung Meratus: Keindahan Alam dan Kearifan Lokal di Kalimantan!
Situs Liyangan kini menjadi salah satu peninggalan arkeologis terlengkap di wilayah tersebut. Selain sisa-sisa struktur candi, ditemukan juga jejak tempat peribadatan, potongan rumah tinggal, dan berbagai peralatan rumah tangga.
Beberapa pecahan keramik yang ditemukan di lokasi ini bahkan diyakini berasal dari Dinasti Tang di Tiongkok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: