Sidang Sengketa Pilpres 2024, Hakim Konstitusi Pertanyakan Pergantian Direktur Bulog

Sidang Sengketa Pilpres 2024, Hakim Konstitusi Pertanyakan Pergantian Direktur Bulog

Sidang Sengketa Pilpres 2024, Hakim Konstitusi Pertanyakan Pergantian Direktur Bulog--

PAGARALAMPOS.COM - Sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi kembali memperoleh sorotan.

Hakim konstitusi Arief Hidayat menimbulkan kejutan dengan mempertanyakan alasan digantinya Direktur Bulog, Budi Waseso.

Ia menanyakan hal tersebut kepada Menko bidang perekonomian Airlangga Hartarto dan Menkeu Sri Mulyani Indrawati.

"Pada saat-saat kritis saya baca di media massa Kepala Bulog Budi Waseso diganti. Ada faktor apa ini yang melatarbelakangi? Saya mau tanya," ungkap Hakim Arief dalam sidang tersebut.

BACA JUGA:Temuan Vila dan Mosaik dari Era Kekaisaran Romawi, Siapa Pemiliknya

Hakim Arief juga menyoroti keberadaan Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, serta perubahan kepemimpinan di Bulog yang berhubungan dengan Kementerian Sosial.

Ia meminta klarifikasi dari Airlangga dan Sri Mulyani mengenai alasan di balik pergantian tersebut, khususnya yang berkaitan dengan kampanye Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2024.

"Kita ingin mengerti apa yang ada di balik itu, karena ini termasuk bisa disebut juga dengan masalah yang tadi cawe-cawe," tegas Hakim Arief.

Selain itu, Hakim Arief juga menyinggung tindakan Presiden Jokowi yang membagikan bantuan sosial (bansos) di depan Istana Kepresidenan.

BACA JUGA:Yuk Simak Sinopsis Film Slumberland, Petualangan Menuju Dunia Mimpi

"Melalui Bu Mensos, presiden pada waktu bagi-bagi bansos di depan istana, saat keliling kemarin, dipertanyakan oleh teman-teman dari pemohon 2," jelasnya.

Apa yang dilakukan oleh Jokowi selama kampanye Pemilu 2024 tersebut menimbulkan prasangka dan kecurigaan terkait keberpihakannya terhadap salah satu pasangan calon.

"Presiden keliling ke berbagai daerah, melakukan kunjungan-kunjungan di waktu kampanye, sehingga menimbulkan syak wasangka dan saling curiga di antara kita anak bangsa," ujar Hakim Arief.

Dalam sidang yang sama, MK menghadirkan empat menteri untuk memberikan keterangan terkait dua perkara sekaligus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: