Kajati Kepulauan Bangka Belitung Ungkap Keterlibatan 'Untouchable Men' dalam Pertambangan Timah Ilegal!

 Kajati Kepulauan Bangka Belitung Ungkap Keterlibatan 'Untouchable Men' dalam Pertambangan Timah Ilegal!

Kajati Kepulauan Bangka Belitung Ungkap Keterlibatan 'Untouchable Men' dalam Pertambangan Timah Ilegal!--

PAGARALAMPOS.COM - Kepala Kejaksaan Tinggi Kepulauan Bangka Belitung (Kajati Babel), Asep Maryono, dalam wawancara  mengungkapkan adanya keterlibatan pihak-pihak yang tidak tersentuh hukum atau yang sering disebut sebagai 'untouchable men' dalam kasus pertambangan timah ilegal di daerah tersebut.

Asep Maryono mengungkapkan hal ini menjelang berakhirnya masa jabatannya sebagai Kajati Babel.

Menurut Asep, kasus pertambangan timah ilegal di Bangka Belitung tidak hanya melibatkan rakyat penambang kecil sebagai tersangka, terdakwa, atau terpidana.

Ia merasa ada kejanggalan dalam data perkara yang menunjukkan bahwa rakyat penambang kecil memiliki kemampuan yang tidak sebanding dengan kerusakan lingkungan yang terjadi akibat pertambangan ilegal.

BACA JUGA:Gelar Apel Pasukan, KAI Siap Angkut Pemudik Lebaran 2024

"Secara kemampuan, penambang rakyat dinilai tidak mungkin bisa mengakibatkan kerusakan lingkungan yang sangat besar," ujar Asep.

Menurutnya, rakyat penambang sebenarnya hanya menjadi topeng atau kambing hitam dari pelaku sesungguhnya yang diperhitungkan sebagai 'untouchable men'.

Asep Maryono menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan analisis mendalam mengenai permasalahan pertambangan timah di Bangka Belitung dan berdiskusi dengan Jampidsus Kejaksaan Agung RI.

Hasil diskusi tersebut mengindikasikan adanya kesalahan dalam kebijakan pertambangan timah di daerah tersebut.

BACA JUGA:Lebaran Pengen Ganti Gaya Rambut? Ini Rekomendasi Pas Buat Kamu

Ia juga menyebut bahwa ada perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan situasi ini dengan modus yang sulit untuk disentuh oleh hukum.

Lebih lanjut, Asep memperkirakan bahwa sosok 'untouchable' dalam kasus pertambangan timah tersebut berada di lingkaran kolektor.

Ia menyebut bahwa ada aktor di balik kasus ini, yang memanfaatkan pertambangan ilegal untuk keuntungan pribadi.

Namun, Asep Maryono tidak menyalahkan rakyat penambang kecil secara keseluruhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: