Pedagang Minta Distribusi Beras SPHP Bulog Disetop, Ada Apa?
Pedagang Minta Distribusi Beras SPHP Bulog Disetop, Ada Apa?--
BACA JUGA:Nggak Nyangka, Ternyata Promo All You Can Eat, Ada Sejak Abad Ke-16
Dengan adanya panen raya yang sedang berlangsung, Billy meyakini bahwa harga beras akan terus menurun.
"Sudah lebih dari Rp 200/kg (harga beras turun). Turunnya sudah Rp 1.000-2.000 untuk dua bulan ini," jelasnya.
Namun, meskipun pedagang dan pengusaha beras menginginkan distribusi beras SPHP dihentikan, tidak semua pihak setuju dengan permintaan ini.
Beberapa pengusaha ritel, misalnya, mengungkapkan bahwa stok beras SPHP masih kurang, terutama di luar Jawa.
BACA JUGA:Pj Walikota Pagaralam Pimpin Rapat Koordinasi Penting untuk Pemberantasan Korupsi
Ketidaksetujuan ini menunjukkan kompleksitas situasi pasar beras di Indonesia.
Sementara petani menghadapi tekanan harga gabah yang turun, ada juga kebutuhan untuk memastikan ketersediaan dan distribusi beras ke seluruh wilayah, termasuk daerah-daerah di luar Jawa.
Kendati demikian, permintaan dari Perpadi untuk menghentikan distribusi beras SPHP menyoroti pentingnya koordinasi antara berbagai pemangku kepentingan dalam industri beras.
Dalam situasi di mana harga gabah turun drastis, upaya kolaboratif antara pemerintah, petani, pedagang, dan pengusaha adalah kunci untuk mencari solusi yang dapat menguntungkan semua pihak.
BACA JUGA:Heboh! Keramaian Takjil di Surabaya Diserbu Bantuan Dua Turis Asing
Kesimpulannya, isu mengenai distribusi beras SPHP dan dampaknya terhadap harga gabah dan beras menjadi perdebatan hangat di kalangan pemangku kepentingan beras Indonesia.
Dengan masuknya musim panen, tantangan untuk menjaga keseimbangan antara ketersediaan, harga, dan distribusi beras menjadi semakin kompleks.
Kolaborasi dan dialog terbuka antara semua pihak terlibat menjadi kunci dalam menemukan solusi yang adil dan berkelanjutan untuk industri beras di Indonesia. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: