Respon Keluhan Masyarakat, Mendag Revisi Aturan Pembatasan Barang Impor, Ini Kata Zulhas!

Respon Keluhan Masyarakat, Mendag Revisi Aturan Pembatasan Barang Impor, Ini Kata Zulhas!

Respon Keluhan Masyarakat, Mendag Revisi Aturan Pembatasan Barang Impor, Ini Kata Zulhas!--

BACA JUGA:Mampu Menampung 100 Jamaah. Inilah Masjid Tondon Saksi Bisu Penyebaran Islam di Bumi Massenrempulu Enrekang

Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno-Hatta, Gatot Sugeng Wibowo, berharap para importir dapat memperhatikan dengan baik aturan baru ini dan membuat perencanaan yang matang dalam melakukan kegiatan impor.

Selain itu, masyarakat yang berencana melakukan perjalanan ke luar negeri diimbau untuk memerhatikan aturan ini karena kebijakan tersebut membatasi jumlah barang tertentu yang diperbolehkan masuk ke dalam negeri tanpa izin impor.

Gatot menekankan bahwa barang-barang tersebut umumnya dibawa oleh penumpang sebagai barang konsumtif atau sebagai oleh-oleh untuk keluarga dan kerabat.

Dalam keterangannya, ia menjelaskan bahwa aturan ini terutama mempengaruhi komoditas seperti alas kaki, tas, barang tekstil, serta elektronik dan perangkat komputer.

BACA JUGA:Menelusuri Keindahan Pantai dengan Laguna Alami di Malang, Cocok Untuk Libur Lebaran Nanti!

Reaksi Masyarakat dan Harapan ke Depan

Revisi yang direncanakan terhadap Permendag No.36/2023 mendapat respons positif dari masyarakat, terutama para pelaku usaha dan wisatawan.

Banyak pihak mengharapkan agar revisi tersebut dapat memperbaiki ketidaknyamanan dan hambatan yang muncul akibat implementasi kebijakan sebelumnya.

Para pelaku usaha berharap revisi tersebut akan membuka peluang lebih luas bagi impor barang konsumtif yang dibutuhkan oleh masyarakat.

BACA JUGA:Baksos Kunjungan Anak Audistunting di Moment Ramadhan, AKBP Erwin AG : Dukung Program Quick Wins Presisi

Sementara para wisatawan mengharapkan proses pemeriksaan barang bawaan menjadi lebih efisien dan tidak memberatkan.

Di sisi lain, ada juga yang menyoroti perlunya komunikasi yang lebih baik antara pemerintah dan masyarakat terkait kebijakan perdagangan.

Hal ini dianggap penting untuk menghindari kebingungan dan ketidakpastian di kalangan pelaku usaha dan masyarakat umum.

Langkah Selanjutnya dan Proses Revisi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: