Masyarakat Diminta Tidak 'Panic Buying', Kemendag Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Ramadan dan Idul Fitri
Masyarakat Diminta Tidak 'Panic Buying', Kemendag Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Ramadan dan Idul Fitri--
Ia menekankan agar masyarakat tidak melakukan pembelian berlebihan yang dapat menyebabkan food waste atau sampah makanan.
Rachmi juga memberikan informasi mengenai bantuan pangan yang masih akan terus diserahkan kepada keluarga penerima manfaat hingga bulan Juni.
BACA JUGA:Kejari Bongkar Mafia Tanah di Pagar Alam, Tersangka 3 ASN BPN
BACA JUGA:Menelisik Suku Anak Dalam, Dari Rirual Melangun dan Hukum Adat yang Kuat
“Sebentar lagi juga akan rilis bantuan keluarga yang berisiko stunting, itu berupa ayam 1 kg dan telur 10 butir. Ini akan diberikan untuk 1,4 juta keluarga risiko stunting,” kata Rachmi, menunjukkan komitmen pemerintah dalam membantu masyarakat yang membutuhkan.
Bapanas berharap bahwa bantuan tersebut dapat memberikan kontribusi positif dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
“Dan sekali lagi, jangan khawatir. Kami dari pemerintah, dan cadangan pangan pemerintah ini siap untuk memberikan peningkatan ketersediaan untuk bahan pangan,” tegas Rachmi.
Sebagai upaya lebih lanjut untuk menjamin ketersediaan beras, sebelumnya Kemendag telah menerbitkan izin impor beras sebanyak 1,6 juta ton.
BACA JUGA:Tradisi Suku Anak Dalam, Miliki Hukum Alam dan Adat yang Kuat
BACA JUGA:Sajikan 3 Suku di Indonesia yang Bermata Biru!
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim menjelaskan bahwa persetujuan impor tersebut bertujuan untuk melengkapi stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Jumlah impor beras sebanyak 2 juta ton sebelumnya juga telah ditetapkan pemerintah, menunjukkan komitmen serius dalam menghadapi potensi ketidakstabilan harga beras.
Dengan demikian, pemerintah memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa langkah-langkah konkret telah diambil untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga bahan pokok, khususnya beras, menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri.
Masyarakat diharapkan dapat berbelanja dengan bijak, menghindari panic buying, dan mempercayakan kebijakan pemerintah dalam mengelola ketersediaan pangan. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: