Adat Istiadat. Tradisi Bakar Batu Suku Dani Papua dan Nilai di Dalamnya
Adat Istiadat. Tradisi Bakar Batu Suku Dani Papua dan Nilai di Dalamnya--Net
BACA JUGA:Misteri Dibalik Pesona Gunung Kerinci, Pendaki Wajib Tau 5 Cerita Ini
Setelah itu, ternyata hasil masakan di batu terasa lebih lezat, akhirnya mereka memutuskan untuk memasak daging, umbi-umbian dan beragam jenis masakan di batu.
Sebutan untuk Tradisi Bakar Batu juga beragam, di Wamen ritual ini dikenal dengan kit oba isago, sedangkan di Paniai disebut dengan mogo apil.
Tahapan dalam Tradisi Bakar Batu
Dalam melakukan Tradisi Bakar Batu, ada tiga tahapan yang harus dilalui, yaitu persiapan, bakar babi, dan makan bersama, berikut pemaparannya.
BACA JUGA:Kirim Barang Palembang - Jakarta dengan Aman? Klik Logistik Solusinya
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini, masyarakat Papua akan mengumpulkan kayu bakar dan batu untuk memasak. Di bagian paling bawah, ditata batu-batu dengan ukuran besar dan ditutup menggunakan kayu bakar.
Tumpukan tersebut akan dibakar hingga habis dan batu menjadi panas.
Setelahnya, warga mempersiapkan sebuah lubang dengan ukuran yang disesuaikan, tergantung pada banyaknya bahan makanan yang akan dimasak.
Dasar lubang nantinya dilapisi oleh daun alang-alang dan daun pisang.
Selanjutnya, batu-batu yang telah panas disusun di atas dedaunan dengan cara dijepit menggunakan kayu khusus yang biasa disebut apando.
Persiapan ini dilakukan oleh kaum pria, setelah itu, setiap suku akan menyerahkan babi.
Masing-masing kepala suku akan memanah babi secara bergiliran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: