Adat Istiadat. Tradisi Bakar Batu Suku Dani Papua dan Nilai di Dalamnya
Adat Istiadat. Tradisi Bakar Batu Suku Dani Papua dan Nilai di Dalamnya--Net
Setelah itu, ternyata hasil masakan di batu terasa lebih lezat, akhirnya mereka memutuskan untuk memasak daging, umbi-umbian dan beragam jenis masakan di batu.
BACA JUGA:Pagar Alam Telah Terapkan 2 Tilang! Manual dan ETLE
Sebutan untuk Tradisi Bakar Batu juga beragam, di Wamen ritual ini dikenal dengan kit oba isago, sedangkan di Paniai disebut dengan mogo apil.
Tahapan dalam Tradisi Bakar Batu
Dalam melakukan Tradisi Bakar Batu, ada tiga tahapan yang harus dilalui, yaitu persiapan, bakar babi, dan makan bersama, berikut pemaparannya.
1. Tahap Persiapan
BACA JUGA:Inter Juara Coppa Italia, Beri Harapan Palsu La Viola!
Pada tahap ini, masyarakat Papua akan mengumpulkan kayu bakar dan batu untuk memasak. Di bagian paling bawah, ditata batu-batu dengan ukuran besar dan ditutup menggunakan kayu bakar.
Tumpukan tersebut akan dibakar hingga habis dan batu menjadi panas. Setelahnya, warga mempersiapkan sebuah lubang dengan ukuran yang disesuaikan, tergantung pada banyaknya bahan makanan yang akan dimasak.
Dasar lubang nantinya dilapisi oleh daun alang-alang dan daun pisang.
Selanjutnya, batu-batu yang telah panas disusun di atas dedaunan dengan cara dijepit menggunakan kayu khusus yang biasa disebut apando. Persiapan ini dilakukan oleh kaum pria.
Setelah itu, setiap suku akan menyerahkan babi. Masing-masing kepala suku akan memanah babi secara bergiliran. Masyarakat meyakini jika sekali panah babinya langsung mati, maka ritual akan berjalan sukses. Sebaliknya, jika babi tidak langsung mati, dipercaya akan terjadi hal yang kurang baik saat ritual.
BACA JUGA:Perlu Kamu Ketahui, ini Dia 8 Manfaat Kunyit Putih untuk Kesehatan Tubuh
2. Tahapan Membakar Babi
Tahap yang kedua ialah membakar babi. Sebelum dibakar, babi akan dibelah dan dikeluarkan isi perutnya serta bagian-bagian lain yang tidak dimakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: