Tragedi di Balik Demokrasi, Jumlah Petugas Pemilu di NTT yang Gugur Bertambah

Tragedi di Balik Demokrasi, Jumlah Petugas Pemilu di NTT yang Gugur Bertambah

Tragedi di Balik Demokrasi, Jumlah Petugas Pemilu di NTT yang Gugur Bertambah--

BACA JUGA:Tanggulangi Banjir, Pj Walikota Pagar Alam Tinjau Lokasi Banjir Sekaligus Berikan Instruksi Masalah Ini!

Tidak hanya dari PPS, satu petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) juga telah bergabung dengan surga para pahlawan.

Yohanes Baptista Atalawan Hayon, petugas PPK Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur, adalah satu di antara mereka yang rela menyerahkan nyawanya untuk kejayaan demokrasi.

Dan dari KPPS, ada tiga nama yang harus dikenang: Marselina Hoar, Antonio Silva Maia, dan Luther Manetlang.

Ketiganya berjuang dengan segala daya dan upaya dalam melaksanakan tugasnya, tanpa ragu-ragu menghadapi segala risiko yang mungkin terjadi.

BACA JUGA:Tingkatkan Etika Berlalulintas, Ini Yang Dilakukan Satlantas Polres Pagaralam!

Kisah-kisah mereka adalah cerminan dari keberanian, dedikasi, dan pengorbanan yang tiada henti demi sebuah ideal yang lebih besar dari diri mereka sendiri: keberlangsungan demokrasi.

Mereka bukan hanya sekadar petugas pemilu, tetapi pahlawan yang mengukir sejarah dengan darah dan keringat mereka.

Namun, di balik duka yang mendalam, pertanyaan pun muncul: apakah sudah saatnya bagi kita untuk memberikan perlindungan dan penghargaan yang lebih besar kepada para petugas pemilu? Apakah sudah saatnya bagi pemerintah dan masyarakat untuk memberikan perhatian serius terhadap kesejahteraan dan keselamatan mereka yang menjadi garda terdepan dalam menjaga integritas demokrasi?

Peristiwa tragis ini harus menjadi cambuk bagi semua pihak untuk bersatu dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan para petugas pemilu.

BACA JUGA:Galakkan Program Digitalisasi KTP, Pemerintah Kota Pagaralam Gencar Sosialisasi ke Masyarakat

Mereka adalah ujung tombak demokrasi, dan keberhasilan sebuah pemilu tidak hanya ditentukan oleh proses yang adil dan transparan, tetapi juga oleh perlindungan dan penghargaan terhadap para pahlawan yang berjuang di garis depan.

Sebagai warga negara, kita berhutang budi kepada para pahlawan ini. Kita berhutang untuk terus mengingat pengorbanan mereka, dan berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkan pemilu yang lebih aman, adil, dan manusiawi bagi semua pihak yang terlibat.

Dalam momen duka ini, marilah kita bersatu dalam doa untuk para pahlawan demokrasi yang telah berpulang.

Semoga perjuangan dan pengorbanan mereka tidaklah sia-sia, tetapi menjadi pijakan bagi kemajuan demokrasi kita ke depan. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: