Tragedi di Balik Demokrasi, Jumlah Petugas Pemilu di NTT yang Gugur Bertambah

Tragedi di Balik Demokrasi, Jumlah Petugas Pemilu di NTT yang Gugur Bertambah

Tragedi di Balik Demokrasi, Jumlah Petugas Pemilu di NTT yang Gugur Bertambah--

PAGARALAMPOS.COM - Pemilu adalah momen penting dalam kehidupan demokrasi sebuah negara.

Namun, di balik euforia dan kegembiraan akan proses demokrasi, terdapat kisah yang menyedihkan dan mengharukan dari para petugas pemilu yang dengan setia melaksanakan tugas mereka.

Di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia, keberanian dan pengabdian tujuh petugas pemilu harus diabadikan, karena mereka telah gugur dalam tugas mulianya.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTT mencatat bahwa hingga Minggu (25/2) sore, jumlah petugas penyelenggara pemilu yang meninggal telah mencapai tujuh orang.

BACA JUGA:Polres Pagar Alam Gelar TFG, Amankan Pleno Tingkat Kota Rekapitulasi Suara Pemilu 2024

Baharudin Hamzah, seorang komisioner KPU NTT, menyampaikan bahwa satu lagi petugas pemilu baru saja meninggal, menambah daftar pahlawan demokrasi yang telah berkorban.

Salah satu yang terakhir dilaporkan meninggal adalah Laurensius Samun, anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Desa Kolontobo, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata.

Ia meninggal pada Jumat (23/2) dini hari setelah berjuang melaksanakan tugasnya dengan penuh dedikasi.

Laurensius Samun bergabung dengan daftar panjang pahlawan yang rela berkorban demi menjaga integritas dan keberlangsungan demokrasi.

BACA JUGA:Menciptakan Pelayanan Publik Maksimal untuk Kesejahteraan Masyarakat, Ini Yang Dilakukan Kelurahan Selibar!

Namun, bukan hanya Laurensius Samun yang harus disebutkan, masih ada enam nama lainnya yang turut serta dalam dinamika pahit pemilu kali ini.

Dua di antaranya adalah Aloysius Demo dan Esra Grenigel Langare, anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang juga telah menghembuskan nafas terakhir mereka dalam tugas suci ini.

Aloysius Demo, Ketua PPS Desa Golo Nderu, Kabupaten Manggarai Timur, dan Esra Grenigel Langare, anggota PPS Kelurahan Welai Timur, Kabupaten Alor, sama-sama meninggalkan jejak pengabdian yang tak terlupakan.

Meskipun usia dan latar belakang berbeda, semangat mereka dalam melayani demokrasi tidak pernah surut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: