Cerita Dibalik Keindahan Gunung Sindiro yang Tak Banyak Tahu, Ini mitosnya!
--
PAGARALAMPOS.COM - Masyarakat mempercayai jika Gunung Sindoro merupakan saudara kandung dari Gunung Sumbing.
Seperti halnya dengan gunung-gunung lainnya di Indonesia, pasti ada semacam mitos yang menjadi kepercayaan masyarakat. Termasuk di Gunung Sindoro ini.
Pada ketinggian 3.136 meter di atas permukaan laut, Gunung Sindoro menjulang megah di antara lerengnya sehingga memanjakan mata.
Namun keindahannya tidak hanya terletak pada pemandangan alamnya saja, tetapi juga pada legenda asal usulnya.
Dikatakan bahwa nama "Sindoro" berasal dari bahasa Sanskerta "Sundara", yang berarti indah atau cantik.
Mitos ini semakin menguat saat dijumpai kutipan dari manuskrip Pujangga, yang mengaitkan Gunung Sindoro dengan kata "Sundara" ketika berbicara tentang gunung-gunung Dieng.
Letusan dan Sejarah Vulkanik
Gunung Sindoro bukanlah gunung biasa, melainkan gunung vulkanik yang beberapa kali mengeluarkan letusan hebat.
Meskipun aktivitasnya telah mereda, sejarah mencatat beberapa kejadian signifikan.
BACA JUGA:Yin dan Yang, Tak Hanya Penuh Misteri, Gunung Sindoro Adalah Penyeimbang Energi Tanah Jawa
Letusan besar pada tahun 1818 dan 1860 menciptakan jejak dalam sejarah, mengirimkan abu vulkanik hingga ke pesisir Pekalongan dan Kebumen.
Bahkan pada awal abad ke-20, letusan-letusan kecil tetap menggema. Pada tahun 1923, suara ledakan menggemparkan kawasan sekitar.
Legenda Keluarga dan Dua Anak Kembar
Dalam legenda yang berkembang di sekitar Gunung Sindoro, terdapat kisah keluarga dengan dua anak kembar.
Kedua anak ini memiliki kepribadian yang sangat berbeda, satu anak yang sopan dan bijaksana, sementara yang lain nakal dan suka menyebabkan masalah.
Konflik dan pertengkaran antara mereka akhirnya membawa sang ayah untuk bertindak, dan dalam kemarahan yang meluap-luap, ia memukul anak yang nakal hingga menjadi yang terluka – seperti bagian Sumbing.
Sedangkan anak yang lebih sopan diberi nama "ndoro", yang berarti bijaksana dan sopan dalam bahasa Jawa.
Legenda ini mengilhami sebutan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing, yang letaknya berdekatan, mencerminkan dua karakter yang berbeda namun saling terhubung.
Mitos Makhluk Halus dan Bidadari
Mitos yang melingkupi Gunung Sindoro juga menghidupkan makhluk-makhluk halus dalam kepercayaan masyarakat. Ada cerita tentang jin baik yang mendiami gunung ini.
BACA JUGA:Tak Disangka, Ternyata Ada Suku yang Mengasingkan Diri dengan Melakukan Pernikahan Sedarah!
Konon, makhluk halus ini hanya akan mengganggu para pendaki yang melakukan kejahatan atau perbuatan buruk.
Sebaliknya, ada pula mitos yang mengatakan bahwa Gunung Sindoro dihuni oleh bidadari cantik.
Bidadari ini terhubung dengan keberadaan bunga edelweis yang harum, yang tumbuh di puncak gunung.
Dalam mitos ini, bidadari-bidadari ini menjaga aroma edelweis yang harum dan menawan.
BACA JUGA:Tak Banyak yang Tahu Soal Gunung Sindoro, soal Legenda Hingga Misteri Menyeramkan!
Pusat Peradaban dan Misteri Arkeologi
Salah satu mitos menarik lainnya adalah peran Gunung Sindoro sebagai pusat peradaban dari kerajaan Mataram. Konon, gunung ini hancur dan menghancurkan peradaban Mataram di sekitarnya.
Meskipun mitos ini belum sepenuhnya terbukti, beberapa ahli sejarah menemukan bukti arkeologi di wilayah Temanggung dan Wonosobo yang mendukung kisah ini.
Dalam keseluruhan kerumitannya, Gunung Sindoro bukan hanya gunung fisik, melainkan juga representasi budaya, kepercayaan, dan kisah-kisah masa lalu.
Mitos dan legenda yang terjalin di sekitarnya menghadirkan nuansa magis dan misteri, membuatnya menjadi jauh lebih dari sekadar puncak gunung yang indah di Jawa Tengah.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: