Sejarah Dinasti Qing, Kekaisaran China Yang Kaya Namun Runtuh Secara Misterius!
Sejarah Dinasti Qing, Kekaisaran China Yang Kaya Namun Runtuh Secara Misterius! -ilustrasi-tionghoa info
PAGARALAMPOS.COM - Terkenal menjadi yang paling Berkuasa Selama kurang lebih 2.000 tahun, penyebab dinasti-dinasti kuat Kekaisaran China berkuasa dan tidak tersentuh oleh pengaruh luar masih menjadi misteri.
Tak hanya tentang kekuasaan yang solid, beberapa dinasti dari kerajaan China merupakan yang terkaya di dunia pada zaman dahulu.
Akan tetapi, semua kisah bangga dan bersejarah tersebut ternyata harus berubah cukup Berbalik. Apakah penyebab dan alasannya?
Menurut penelitian pada abad ke-19, telah begitu banyak teradi sejumlah konflik datang silih berganti dalam lingkup internal dan menjadi penyebab runtuhnya Kekaisaran China.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Islam di Ethiopia: Penggalian Kota Muslim Tertua di Afrika
Beberapa slasan utama dinasti kerajaan China tempo dulu hancur karena gagal beradaptasi dengan modernisasi, dalam strategi reformasi mereka tidak mampu menyatu dengan gempuran perubahan.
Sebuah tim peneliti asal Vienna, Austria Complexity Science Hub (CHS) , menganalisis dari salah satu dinasti Kerajaan China yang paling jaya dan paling lama berkuasa yaitu Dinasti Qing.
Pernah menguasai seluruh daratan China, Dinasti Qing berkuasa selama lebih dari 250 tahun dan runtuh pada 1912 yang pada masa lampau.
Dari para peneliti CSH, mengungkapkan pemicu Dinasti Qing ambruk adalah ketidakstabilan akibat modernisasi.
BACA JUGA:Jejak Kanibalisme di Bahama: Menelusuri Catatan Sejarah dari Pelaut Columbus
Beberapa hasil studi ini menawarkan pelajaran penting untuk generasi zaman sekarang mengenai strategi bertahan pada era perubahan.
Seperti yang kita ketahui, China merupakan negara dengan perekonomian terbesar di dunia dalam hal Purchasing Power Parity (PPP).
Namun, kesuksesan mereka dalam membangun fondasi perekonomian yang kuat bukanlah hal baru lagi.
Sejak tahun 1820, perekonomian China juga menduduki posisi teratas di dunia, menyumbang 32,9 persen Produk Domestik Bruto (PD) dalam skala global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: