Ilmuwan Cina Adopsi Teknologi 6G Mendeteksi Keberadaan Kapal Selam

Ilmuwan Cina Adopsi Teknologi 6G  Mendeteksi Keberadaan Kapal Selam

PAGARALAMPOS.COM - Selain menggenjot kekuatan armada kapal selamnya, Cina secara bersamaan juga terus memajukan teknologi anti kapal selam.

Dan bicara teknologi kapal selam, maka temuan terbaru dari peneliti Cina bisa disebut bakal menarik untuk dicermati.

Yakni klaim dari ilmuwan Cina yang menyatakan bahwa teknologi seluler 6G dapat digunakan untuk misi berburu kapal selam.

Dilansir dari South China Morning Post – scmp.com (29/8/2023), komunitas peneliti pertahanan Cina menyebut bila sensor yang dibekali teknologi 6G.

BACA JUGA:Inilah 7 Candi dan Kuil Termegah di Dunia, Indonesia Salahsatunya

Yang dapat mengidentifikasi getaran di permukaan laut yang sangat kecil yang dihasilkan oleh sumber suara berfrekuensi rendah di laut terbuka.


Foto : Kapal Selam.-Ilmuwan Cina Adopsi Teknologi 6G Mendeteksi Keberadaan Kapal Selam-Indomiliter.com

Platform sensor ini dipasang pada drone yang memandukan metode deteksi kapal selam lain, seperti magnetic anomaly detector (MAD), microwave radar atau laser

Atas temuan tersebut, maka ilmuwan Cina telah menguji perangkat pendeteksi kapal selam pertama di dunia berdasarkan teknologi komunikasi generasi mendatang.

Dalam pengujian ini, perangkat terahertz mengidentifikasi getaran permukaan yang sangat kecil yang dihasilkan oleh sumber suara berfrekuensi rendah di laut terbuka.

BACA JUGA:Pilu dan Ngilu, Latar Belakang Suku Polahi Lakukan Perkawinan Sedarah

Riak-riak di permukaan laut yang dapat dideteksi berukuran hanya 10 nanometer, jauh di bawah jangkauan deteksi teknologi yang ada.

Melacak dan menganalisis gelombang-gelombang ini tidak hanya dapat membantu menemukan kapal selam tetapi juga mengumpulkan data intelijen yang penting, seperti tanda kebisingan atau model kapal selam lawan

“Teknologi ini akan memiliki potensi penerapan yang signifikan dalam deteksi kapal bawah air dan area lainnya”, ujar peneliti dari National University of Defence Technology. Karya mereka kemudian diterbitkan pada tanggal 11 Agustus 2023 di Journal of Radars, jurnal peer-review berbahasa Cina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: