Benarkah Akibat Penjajahan, Tradisi Perkawinan Suku Polahi Jadi Seperti Ini

Benarkah Akibat Penjajahan, Tradisi Perkawinan Suku Polahi Jadi Seperti Ini

PAGARALAMPOS.COM - Menjadi Suku Pedalaman Karena Jajahan Belanda, Suku Polahi Terpaksa Nikah Sedarah Untuk Berkembang, mengetahui yang cukup berbeda dari tradisi kita pada umumnya pasti akan terkejut.  

Dengan Memiliki berbagai Ragam keunikan bahkan sudah hampir tak terhitung jumlahnya, Suku asli Indonesia memiliki ciri khas tersendiri disetiap adat hingga kebiasaannya.

Suku Polahi yang berada Di hutan Gorontalo, Sulawesi menjadi Salah satu suku di indonesia yang cukup unik bahkan ada sisi anehnya pula, Hal ini dikarenakan mereka merupakan warga terasing yang hidup di hutan pedalaman.  

Masyarakat suku Polahi ini diyakini sebagai pengungsi zaman dahulu yang menghindari penjajahan Belanda dan menjadikan hutan sebagai tempat tinggal mereka hingga saat ini.

BACA JUGA:Bakti Kesehatan dan Sosial Altar 89, Kapolri: Bukti Sinergisitas TNI-Polri Hadir di Tengah Masyarakat

Dari Cerita yang Ada, Suku Polahi ini adalah kelompok masyarakat Gorontalo yang melarikan diri ke dalam hutan pada abad ke-17 untuk menghindari penjajahan dan membayar pajak ke penjajah Belanda.


Foto : Suku Polahi.-Benarkah Akibat Penjajahan, Tradisi Perkawinan Suku Polahi Jadi Seperti Ini-Google.com

Suku ini masih hidup Hingga saat di pedalaman hutan daerah Boliyohuto, Paguyaman, dan Suwawa di Provinsi Gorontalo.

BACA JUGA:Bagikan Alat Tulis, Prajurit Yonif MR 411 Pandawa Kostrad Motivasi Semangat Belajar Anak-Anak Papua

Dalam kamus bahasa Polahi kata "Polahi" berasal dari kata "Lahi-lahi" yang memiliki arti "pelarian" atau "sedang dalam pengungsi".

Hal ini menggambarkan kondisi suku Polahi saat itu, mereka melarikan diri dari penyelarasan dan menjalani kehidupan di hutan, terutama di lereng Gunung Boliyohuto di Desa Tamaila Utara, Kecamatan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo

Menurut catatan sejarah yang ada, suku Polahi sebenarnya adalah warga Gorontalo yang melarikan diri ke hutan karena pemimpin mereka di masa penjajahan Belanda tidak mau ditindas oleh penjajah.

Oleh karena itu, orang Gorontalo menyebut mereka Polahi, yang secara harfiah berarti "pelarian".

BACA JUGA:Seoul Cemas, Korea Utara Konversi 900 Unit Jet Tempur MiG ‘Tua’ Jadi Drone Bunuh Diri Kamikaze

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: