Keajaiban Arkeologi di Gunung Padang, Koin Kuno, Kujang, Pintu Tersembunyi, dan Artefak Berusia Ribuan Tahun!
Foto : Situs Gunung Padang.-Viral, Situs Gunung Padang Menimbun Logam Mulia, Pendapat Peneliti EMAS, Kandungan Sebanyak Ini!!!-Google.com
PAGARALAMPOS.COM - Gunung Padang adalah situs megalitikum yang terletak di sekitar Cianjur, Jawa Barat, yang menarik perhatian para peneliti arkeologi dan geologi.
Temuan utama di Gunung Padang adalah "Kujang Gunung Padang," sebuah benda yang mirip senjata dengan bagian pegangan seperti pinggang dan bagian bilah bifasial.
Kujang Gunung Padang terbuat dari batu dan ditemukan di lokasi yang diyakini telah dihuni sejak minimal 5200 SM.
Situs ini menawarkan artefak dan struktur menarik lainnya, termasuk pintu tersembunyi dan desas-desus adanya logam mulia, lapisan pasir ayak peredam gempa, tulisan kuno, semen purba, dan reaktor pembangkit tenaga hidro-elektrik.
BACA JUGA:Jejak Kejayaan Nusantara, 5 Kerajaan Terbesar yang Pernah Menakutkan Dunia!
Situs Gunung Padang, sebuah situs megalitikum yang terletak di sekitar Cianjur, Jawa Barat, telah menjadi pusat perhatian dalam penelitian arkeologi dan geologi.
Lokasi ini menawarkan artefak dan struktur yang menarik, termasuk sebuah benda yang disebut sebagai Kujang Gunung Padang. Namun, temuan ini telah memicu meluasnya kalangan ahli.
Adapun Kujang Gunung Padang adalah sebuah benda yang memiliki bentuk mirip senjata, dengan bagian pegangan seperti pinggang dan bagian bilah yang bifasial, artinya kedua sisinya memiliki ketajaman yang sama.
--
Diketaui Benda ini terbuat dari batu dan ditemukan di lokasi yang diyakini telah dihuni sejak minimal 5200 SM.
Artefak satu ini menarik perhatian peneliti, terutama karena kemiripannya dengan senjata suku Sunda tradisional, kujang.
BACA JUGA:Teras Gunung Padang, Dikelilingi Tembok Batu Mencapai 10 meter, Ayo Apa yang Dilindungi-Nya?
Erick Rizky, seorang peneliti di Gunung Padang, dan DR Ali Akbar, seorang arkeolog dari Universitas Indonesia, awalnya menyebut benda ini sebagai Kujang Gunung Padang.
Namun, pendapat ini tidak diterima secara universal oleh ahli arkeologi dan geologi di luar tim tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: