Medang Kamulang Ternyata Dibagi Menjadi 2, Kok bisa?
PAGARALAMPOS.COM - Kerajaan Medang Kamulan merupakan kelanjutan dari Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah.
Pada awal abad ke-10, Mpu Sindok memindahkan pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, dan setelah itu nama kerajaannya lebih dikenal sebagai Kerajaan Medang.
Pada masa pemerintahan Raja Dharmawangsa Teguh (990-1017), Kerajaan Medang runtuh akibat serangan dari aliansi raja Wurawari dan Kerajaan Sriwijaya.
Nama "Medang Kamulan" berasal dari kata "Mdhang" yang berarti "Madya Ng" atau "Abad Pertengahan", dan "Andalan" yang berarti "Pertama".
BACA JUGA:Permintaan Ekspor Meningkat, Presiden Kunjungi PT Pindad Bersama Menhan dan Menteri BUMN
Era besar ini dianggap oleh orang Barat dan Yunani sebagai "Atlantis".
Dalam cerita turun-temurun disebutkan bahwa desa Banjarejo pernah dianggap sebagai wilayah kekuasaan Prabu Dewata Cengkar dan Ajisaka.
Diperintah oleh seorang raja raksasa bernama Prabu Dewata Cengkar, seorang raja raksasa yang lalim yang memiliki kebiasaan memakan orang dan rakyatnya
Konon kedatangan Aji Saka dimulai setelah ia berhasil menduduki tanah Jawa. Tulisan India Kuno menyebutkan bahwa orang pertama yang menginjakkan kaki di Jawa adalah Aji Saka.
BACA JUGA:Benar Benar Nyeleneeh, 5 Suku di Indonesia Melakukan Ritual Berbau Seks, Katanya Dianggap Tradisi
Hal ini menimbulkan anggapan bahwa Aji Saka dan para pengawalnya adalah keturunan Jawa.
Legenda Aji Saka berasal dari negeri antah berantah bernama Bumi Majeti. Namun ada juga masyarakat yang mempercayai bahwa Aji Saka adalah keturunan suku Shaka di India.
Dia digambarkan sebagai pemuda sakti yang memiliki keris pusaka dan sorban ajaib. Pemuda ini adalah pribadi yang suka menolong orang yang tertindas.
Kisah paling terkenal dari Aji Saka adalah kemenangannya melawan Prabu Dewata Cengkar di Kerajaan Medang Kamulan. Dewata Cengkar gemar memakan daging manusia yang meresahkan penduduk sekitar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: