Sarat Akan Hal Mistis, Berikut Fakta Lain Gunung Kawi

Sarat Akan Hal Mistis, Berikut Fakta Lain Gunung Kawi

Sarat Akan Hal Mistis, Berikut Fakta Lain Gunung Kawi--Net

Eyang Djoego kemudian memerintahkan R.M. Iman Soedjono dan Ki Moeridun untuk membuka hutan di sebelah selatan Gunung Kaw.

Dan berpesan bahwa ia ingin dimakamkan di sana. Ia juga meramalkan bahwa desa yang akan dibuka tersebut akan ramai serta menjadi tempat pengungsian. 

BACA JUGA:Dari Pesona Wisata Hingga Aura Mistis dan Supranatural, Ini Sensasi yang Ditawarkan Gunung Kawi

Murid-murid Eyang Djoego yang berangkat berjumlah sekitar 40 orang yang diantaranya beretnis Tionghoa. 

Rombongan dipimpin oleh Mbah Wonosari diiringi 20 orang pengikut dan membawa dua pusaka bernama Kudi Caluk dan Kudi Pecok. 

Selama perjalanan, rombongan mengalami berbagai peristiwa yang menyebabkan terjadinya pemberian nama berbagai tempat.

Lalu tempat permukiman baru tersebut kemudian menjadi tempat pengungsian banyak orang yang berkunjung di wilayah Gunung Kawi.

BACA JUGA:Wisata Gunung Kawi dan Sensasi Kemisteriannya

Mulai dari penduduk suku Jawa, luar Jawa, etnis Tionghoa hingga sampai mancanegara.

Hal inilah yang menciptakan perpaduan budaya dan suku di daerah setempat yang membuat kebudayaannya menjadi unik dan nyentrik.

Salahsatunya, terdapat bangunan sebagai pasarean dengan arsitektur bangunan khas Tionghoa.

2. Mitos Pohon Dewandaru yang Terkenal

Usai melakukan babat alas, Eyang Soedjogo kemudian menetap di area Gunung Kawi hingga akhir hayatnya.

BACA JUGA:Kental Dengan Aura Spiritual, Inilah Teka-Teki Sejarah dan Misteri Yang Tersembunyi di Gunung Kawi

Adapun ia meninggal dunia pada malam Senin Pahing, 22 Januari 1871.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: