Malapetaka. Tuah Sumpah Sang Prabu Brawijaya Ciutkan Nyali Keturunan Adipati Cepu Jika Tetap Nekad ke Lawu

Malapetaka. Tuah Sumpah Sang Prabu Brawijaya Ciutkan Nyali Keturunan Adipati Cepu Jika Tetap Nekad ke Lawu

Malapetaka. Tuah Sumpah Sang Prabu Brawijaya Ciutkan Nyali Keturunan Adipati Cepu Jika Tetap Nekad ke Lawu--Net

BACA JUGA:Pantas Saja Para Peneliti Dunia Berbondong ke Gunung Padang, Ternyata Ada Situs Megalit yang Sangat Besar

Konon Gunung Lawu dikutuk oleh Raja Brawijaya. Bagaimana Kisahnya? 

Prabu Brawijaya sangkat erat kaitannya dengan Gunung Lawu dan hal itu membuat kisah Gunung Lawu sangat menarik untuk ditelusuri.

Pada masa akhir Kerajaan Majapahit (1400M), kerajaan mengalami pasang surut dalam pemerintahan Prabu Brawijaya V.

Putra Brawijaya V yang bernama Raden Patah mendirikan kerajaan Islam yaitu Kerajaan Demak yang menjadi kerajaan besar di Jawa.

BACA JUGA:Gunung Padang Atlantis Indonesia yang Terlupakan, Mengubah Paradigma Sejarah Manusia!

Brawijaya gagal membujuk Raden Patah untuk kembali ke kerajaannya dan menolak jika Kerajaan Demak menjadi bawahan Kerajaan Majapahit.

Berawal dari pemberontakan menantunya sendiri, Prabu Brawijaya pindah ke Kerajaan Demak.

Raden Patah bermaksud mengajak ayahnya untuk memelu Agama Islam, tetapi Prabu Brawijaya menolak ajakan tersebut.

Prabu Brawijaya tidak ingin terus berdebat yang mengakibatkan peperangan dengan anaknya sendiri, akhirnya memilih jalan untuk melarikan diri bersama pengikutnya ke Karanganyar.

BACA JUGA:Rahasia Gunung Padang, Teknologi Canggih yang Mengejutkan Dunia Arkeologi!

Geram terus dikejar pasukan cepu, dalam persembunyiannya di puncak Gunung Lawu, Prabu Brawijaya mengeluarkan sumpah kepada Adipati Cepu:


--

"Sawijining ono Anggone uwong cepu utawi turunane Adipati Cepu pinarak sajroning gunung lawu bakale kengeng nasib ciloko lan agawe bisa lungo ing gunung lawu"

jika diartikan:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: