Situs Megalit Gunung Padang, Masih Menjadi Sebuah Misteri Ilmu Pengetahuan!

Situs Megalit Gunung Padang, Masih Menjadi Sebuah Misteri Ilmu Pengetahuan!

Penuh Misteri yang Belum Terpecahkan, Gunung Padang Jadi Target Penelitia Para Arkeolog Dunia -Foto: net-

BACA JUGA:Menurut Sejarah, Inilah Alasan Kerajaan Sriwijaya Runtuh


Sempat Geger! Fakta di Gunung Padang Ini Juga Tarik Perhatian Arkeolog Dunia Lho-- 


Hasil penelitian yang dilakukan sejumlah pihak, menunjukkan situs Gunung Padang dibangun dengan terknologi canggih di zamannya.

Memang diluar akal, mengapa? Sebab, di zaman megalitikum tersebut, manusia di zaman peradaban purba tersebut diperkirakan telah menguasai METALURGI. 

Ini disebut tehnik peleburan logam. Bayangkan, tehnik ini untuk membangun konstruksi situs Gunung Padang terdiri dari lima teras tersebut dibangun diperkirakan lintas peradaban. Yakni antara 5.000 SM dan mungkin sejauh 20.000 SM.

Untuk diketahui bahwa terdapat beberapa peradaban manusia yang telah membangun Situs Gunung Padang.

BACA JUGA:Situs Gunung Padang Tempat Bersemayam Leluhur, Konon Dijadikan Pemujaan Peradaban Purba 2000 SM

Hal ini ditunjukkan dari hasil penelitian pada di Lapisan 1 Gunung Padang yang berusia sekitar 500 Sebelum Masehi (SM), dan Lapisan 2 yang berusia sekitar 5200 SM.

Hasil analisis kimia pada material pengisi dalam hal ini susunan balok batu tersebut cukup mencengangkan karena didapatkan kadar mineral besi yang jauh.

Dibandingkan kadar besi alamiah yang pada umumnya hanya lima persen pada pertambangan bijih besi alami. 

Komposisi mineral besi tersebut ternyata terak logam yang dihasilkan dari sisa-sisa pembakaran oleh masyarakat masa lalu.

BACA JUGA:Terkuak, Punden Berundak Situs Gunung Padang Mengambarkan Singasana Raja, Lantas Kerajaan Apa di Zaman Itu?

Menurut hasil analisis C14 di laboratorium Badan Atom Nasional (BATANl) berusia 5900 SM. Pembakaran dilakukan diperkiraksn dengan temperatur minimal 600 derajat selsius dimasa itu.

Wajar saja, buku terbitan Change Publication yang diluncurkan pada 28 Januari 2014 tersebut memberikan jawaban keragu-raguan yang menimbulkan kontroversi dan penolakan sejumlah pihak.

Baik para peneliti, ahli, ilmuwan lain, dan masyarakat terhadap hasil penelitian Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Gunung Padang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: