Taklukkan Kerjaan yang Paling Ditakuti, Majapahit Ahirnya Berhasil Runtuhkan Kerajaan Sriwijaya

Taklukkan Kerjaan yang Paling Ditakuti, Majapahit Ahirnya Berhasil Runtuhkan Kerajaan Sriwijaya

Taklukkan Kerjaan yang Paling Ditakuti, Majapahit Ahirnya Berhasil Runtuhkan Kerajaan Sriwijaya -Foto: net-

Ario Dillah pernah mendapat hadiah dari Prabu Kertabumi Brawijaya V, yaitu diberikan salah seorang selirnya yang berketurunan China dan telah memeluk Islam bernama Puteri Champa. 

Ketika dibawa ke Palembang, Puteri Champa tengah mengandung. Lahirlah kemudian seseorang bernama Raden Fatah di istana Ario Dillah yang dulu dinamakan Candi Ing Laras.

BACA JUGA:Lenyap Dari Peradaban! Keberadaan 3 Pendekar Sakti Pulau Jawa Ini Mengerikan

Raden Fatah kemudian dididik oleh Ario Dillah dengan pengetahuan Islam yang kemudian mengantarkan dirinya sebagai ulama besar. 

Anak kandung Ario Dillah sendiri yang merupakan hasil perkawinan dengan Puteri Champa adalah Raden Kusen. Jadi, Raden Fatah adalah saudara lain bapak dengan Raden Kusen. 

Setelah Ario Dillah wafat, kekuasaan Kerajaan Palembang sempat kosong hingga tahun 1486. Hal itu terjadi karena Palembang termasuk dalam kekuasaan Majapahit. 

Banyak keturunan Ario Dillah, termasuk Raden Fatah yang kemudian hijrah ke Demak.

Eksistensi Kerajaan Palembang kembali berdiri setelah Kerajaan Demak hancur. Tidak ada sumber tertulis resmi yang dapat menyebutkan kapan Kerajaan Majapahit hancur. 

Majapahit diperkirakan runtuh pada tahun 1478 akibat serangan kerajaan-kerajaan Islam. 

BACA JUGA:Pertempuran Gemilang, Kisah Epik Kesultanan Palembang Darussalam melawan Penjajah, Begini Sejarahnya!

Pada saat itu, Sunan Ampel menunjuk Raden Fatah sebagai penguasa seluruh tanah Jawa. Pusat kekuasaan kemudian dipindahkan ke Demak.

Pada tahun 1481, Raden Fatah mendirikan Kerajaan Islam Demak. Pendirian kerajaan tersebut juga mendapat bantuan dari daerah-daerah lainnya yang telah lepas dari Majapahit, seperti Jepara, Tuban, dan Gresik. 

Kerajaan Demak pernah menjadi pusat niaga pada abad ke-15 Masehi dan cukup berpengaruh terhadap beberapa wilayah. 

Raden Fatah mendapat gelar Senapati Jimbun Ngabdu‘r-Rahman Panembahan Palembang Sayidin Panata‘Gama. 

Ia wafat pada tahun 1518, dan digantikan puteranya, yaitu Pati-Unus atau Pangeran Sabrang Lor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: