Pertempuran Gemilang, Kisah Epik Kesultanan Palembang Darussalam melawan Penjajah, Begini Sejarahnya!
PAGARALAMPOS.COM - Hukum alam yang tak terelakkan adalah bahwa setiap kerajaan akan mengalami masa kejayaan dan keruntuhannya.
Tidak ada kerajaan di dunia ini yang abadi, bahkan yang sebesar Majapahit, Pajajaran, Kutai, dan Sriwijaya.
Meskipun ada kerajaan yang runtuh tanpa meninggalkan jejak sejarah, banyak pula yang meninggalkan warisan bersejarah.
Salah satu contoh kerajaan yang runtuh dengan meninggalkan jejak sejarah adalah Kerajaan Sriwijaya.
BACA JUGA:Apa Tujuan dan Penyebab Penjajahan Spanyol di Indonesia? Cari Tahu Disini!
Pada abad ke-12 Masehi, Kerajaan Sriwijaya yang dahulu ditakuti runtuh setelah dikalahkan oleh Kerajaan Majapahit di Pulau Jawa.
--
Runtuhnya Sriwijaya sebagai pusat perdagangan membuka jalan bagi munculnya daerah atau kota yang dikenal sebagai Palifong dalam bahasa Tionghoa atau lebih dikenal sebagai Kota Palembang.
Meskipun tidak lagi menjadi pusat perdagangan, Kota Palembang tetap bertahan sebagai kota niaga dengan kegiatan ekonomi yang masih terkonsentrasi di daerah tersebut.
Dalam bahasa Tionghoa, Kota Palembang dikenal sebagai Ku-kang atau Pelabuhan Tua. Kota ini menjadi pusat pelabuhan internasional yang banyak dikunjungi oleh pengusaha Tionghoa.
BACA JUGA:Mengenal 5 Suku Indonesia yang Ditakuti dan Perlawanan Mereka Terhadap Penjajahan Belanda
Selama kurang lebih 200 tahun, kota ini menjadi daerah kantong China.
Namun, pada masa kekuasaan China, Palembang juga menjadi sarang para bajak laut China yang menyebabkan permasalahan di kota ini.
Pada tahun 1397, Pangeran Palembang, Parameswara, terpaksa meninggalkan kota tersebut. Pada saat itu, Kerajaan Majapahit juga tidak bisa menempatkan patihnya di kota ini karena Cina memilih Liang Tau Ming sebagai pemimpin Palembang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: