Pernah Diserang Majapahit, Ternyata Begini Kekuatan Militer Kerajaan Sunda Kecil, Kuat dan Paling Disegani?

Pernah Diserang Majapahit, Ternyata Begini Kekuatan Militer Kerajaan Sunda Kecil, Kuat dan Paling Disegani?

Pernah Diserang Majapahit, Ternyata Begini Kekuatan Militer Kerajaan Sunda Kecil, Kuat dan Paling Disegani?-Kolase-Berbagai Sumber

Tetapi kehebatan pasukannya dikenal di seluruh kerajaan di nusantara. Ketangguhan prajurit Pajajaran teruji di era Prabu Surawisesa setelah Prabu Siliwangi mangkat.  

BACA JUGA:5 Fakta Menarik Gunung Padang, Diantaranya Menjadi Situs Megalith Terbesar di Dunia!

Carita Parahyangan mengisahkan di masa pemerintahan Surawisesa tercatat melakukan serangan 15 kali selama menjabat sebagai raja di Pajajaran. 


--

Sebagai usaha meningkatkan pertahanan dan keamanan, Prabu Siliwangi juga pernah melakukan hubungan diplomatik dengan bangsa Portugis saat menduduki Malaka pada tahun 1511 Masehi. 

Koalisi ini semakin harmonis semenjak tanggal 21 Agustus 1522 Masehi, telah disepakati bersama untuk menjalin hubungan bidang militer. 

Perjanjian ini menerangkan Portugis akan membantu Kerajaan Pajajaran dan siap mengerahkan seluruh kekuatan, jika terjadi perselisihan dengan kerajaan mana pun. 

BACA JUGA:Selain Menjadi Salahsatu Gunung Mistis, Gunung Lawu Ternyata Dikutuk Prabu Brawijaya

Sebagai imbalannya, pihak Portugis meminta izin mendirikan benteng di Bandar Banten, dan diberi hak untuk mendapatkan 1.000 karung merica. 

Setelah runtuhnya Kerajaan Tarumanegara maka panggung politik di Jawa Barat didominasi oleh Kerajaan Sunda. 

Meskipun ada pendapat yang menyebutkan bahwa pada masa itu (setelah berakhirnya Tarumanegara) terdapat dua kekuatan politik yakni Kerajaan Sunda dan Galuh, tetapi sebagian besar ahli sejarah lebih memihak pada pendapat yang menyebutkan bahwa pada masa itu hanya ada satu kerajaan yakni Kerajaan Sunda dengan ibukota yang selalu berpindah antara Pakuan dan Galuh. 

Prasasti tertua yang menyebutkan nama Sunda adalah Prasasti Rakyan Juru Pangambat dengan angka tahun 854 C (932 M). 

BACA JUGA:Ayo Mengenal 5 Suku Sulawesi Utara, Bahkan Ada Yang Kebal Dengan Senjata Lho!

Prasasti yang berbahasa Melayu kuna ini ditemukan di Desa Kebon Kopi, Kabupaten Bogor antara lain menyebutkan “...ba(r) pulihkan haji sunda...” artinya”...memulihkan raja sunda...” (Bambang S,1984:91).

Di sisi lain, menurut naskah Carita Parahyangan (CP), Kerajaan Sunda jatuh pada tahun 1579 M akibat serangan dari Kerajaan Cirebon dan Demak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: