Memiliki Kekuatan Militer Besar, Ternyata Majapahit Punya Kapal Yang Mampu Memuat 1.000 Awak, Ini Faktanya!

Memiliki Kekuatan Militer Besar, Ternyata Majapahit Punya Kapal Yang Mampu Memuat 1.000 Awak, Ini Faktanya!

Memiliki Kekuatan Militer Besar, Ternyata Majapahit Punya Kapal Yang Mampu Memuat 1.000 Awak, Ini Faktanya!-Kolase-Berbagai Sumber

PAGARALAMPOS.COM - Dalam sejarah, Majapahit tercatat sebagai salah satu kerajaan terbesar yang pernah ada di nusantara.

Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya pada sekitar abad ke-12 Masehi di Jawa Timur, dan mencapai puncak keemasan saat masa kepemimpinan Raja Hayam Wuruk pada tahun 1350 hingga 1389.

Pada masa keemasannya, wilayah Majapahit mencapai Semenanjung Melayu dan Tumasik (Singapura).

Padahal, berdasarkan riwayat dari kitab Negarakretagama, pada awalnya wilayah Majapahit hanya merupakan sebuah desa kecil bernama Tarik, tempat yang kini menjadi bagian kawasan Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

BACA JUGA:Militer Majapahit, Kapal Perang Berukuran Raksasa Cerita Dari Masa Lampau

Ekspansi awalnya pun hanya mencapai wilayah-wilayah bekas Kerajaan Singhasari. Namun, berkat kekuatan yang dibangun oleh Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada, kerajaan Majapahit meluas pengaruhnya.rah

Sartono menulis, kekuasaan Majapahit tidak hanya terbatas dari segi luas wilayah, tapi juga pengaruh ajaran Hindu yang semakin besar pula.


--

Dalam Negarakertagama, seperti dikutip dari buku Dinamika Islam Filipina, Burma, dan Thailand karya Choirul Fuad Yusuf (2013), disebutkan ada tidak kurang dari 98 kerajaan yang bernaung di bawah kuasa Majapahit pada era pemerintahan Hayam Wuruk bersama Gajah Mada.

Pengaruh Majapahit bahkan sampai ke negeri-negeri seberang, dari Semenanjung Malaya (saat ini wilayah Malaysia dan Brunei), Tumasik (Singapura), hingga sebagian Thailand dan Filipina.

BACA JUGA:Selain Menjadi Salahsatu Gunung Mistis, Gunung Lawu Ternyata Dikutuk Prabu Brawijaya

Pada masa kejayaannya, angkatan laut Majapahit dikisahkan begitu digdaya sehingga kerajaan ini disebut sebagai Talasokrasi atau Kemaharajaan Bahari.

Kekuatan militer memang jadi modal penting bagi Majapahit untuk memperluas pengaruh kekuasaannya.

Pada Zaman Kerajaan di Nusantara, salah satu Kerajaan yang sangat terkenal dan menjadi pengusa yakni Kerajaan Majapahit.

Kerajaan Majapahit tidak hanya dikenal di Tanah Jawa tapi juga diseantero Dunia pada zamannya, hal ini dibuktikan dengan banyaknya catatan sejarah yang ditemukan di buku-buku sejarawan dunia.

BACA JUGA:Cerita Rakyat Legenda Lembu Suro, Kisah Mistis dari Tanah Jawa

Majapahit dikenal memiliki raja-raja yang sangat hebat bertembur dan disegani oleh musuh-musuhnya termasuk kerajaan mongolia dan kerjaan china yang sezaman dengan Majapahit.

KIta mungkin belum  pernah mendengar tentang sejarah Kapal Jung, tak banyak yang mengetahui jika itu adalah kendaraan militer atau kapal perang dari Kerajaan Majapahit?

Ini Salah satu sejarah dunia maritim Indonesia, dan mempunyai daya tarik atau pesona tersendiri.

Bahkan jika kita di zaman sekarang ini sering mendengar istilah yang menyebutkan bahwa nenek moyang kita adalah seorang pelaut, memang narasi itu bukan hanya sebuah nyanyian semata, tetapi kenyataan yang tidak bisa terbantakan.

BACA JUGA:5 Fakta Menarik Gunung Padang, Diantaranya Menjadi Situs Megalith Terbesar di Dunia!

Banyak yang meyakini kehebatan para pendahulu kita dalam mengarungi Lautan lepas dengan Armada Perangnya.

Khususnya untuk bidang navigasi maritim, maka orang Jawa pada zaman dulu sangat masyhur karena pengalaman.

Dengan salah satu kendaraan militer raksasa yang bernama Kapal Jung, masyarakat Jawa pada zaman Kerajaan Majapahit pun sempat menjadi panutan dalam penjelajahan wilayah lautan. Ingin tahu penjelasan selengkapnya

Kapal Jung Memiliki Ukuran Raksasa, Mengangkut 1.000 Awak.

BACA JUGA:5 Suku Asli Yang Ada di Provinsi Sumatera Selatan, Nomor 1 Merupakan Keturunan Majapahit


--

Menurut Denys Lombard dalam buku Nusajawa: Jaringan Asia (2004) menyebutkan bahwa pembuatan Kapal Jung asalnya dari wilayah Asia Tenggara.

Nama lainnya adalah Jong yang mana istilah ini berawal dari salah satu kata bahasa Jawa Kuno, artinya adalah sejenis perahu.

Sebagian kelompok sejarawan menyatakan pendapat bahwa Jung juga merupakan serapan dari bahasa Mandarin.

Yang pasti, wilayah pelayaran Kapal Jung sebagai kapal militer bersejarah adalah wilayah laut selatan.

BACA JUGA:Selain Terkenal Dengan Sejarah Kerajaan Sriwijaya, Ternyata Sumatera Selatan Miliki 5 Suku Ini!

Ukurannya memang sangat besar pada zamannya, bahkan sampai muat 1.000 penumpang. Konon, Lebih Tangguh dari Kapal Laksamana Cheng Ho.

Sumber sejarah lainnya dari literatur kebudayaan Melayu mengungkapkan bahwa kapal tersebut adalah dari Jawa.

Mengingat bahannya dari kayu jati yang saat itu hanya bisa tumbuh di Jawa. Sejarawan China juga menyebut bahwa Jung sempat berlayar ke perairan daratan China Selatan sampai ke ‘kepulauan rempah-rempah’ yaitu Indonesia.

Bukan hanya untuk kebutuhan aktivitas perjalanan militer atau misi kerajaan lain. Namum eksplorasi lautan pada zaman dulu menjadi sebuah seni dan keahlian yang penting.

BACA JUGA:Dibalik Cerita Mistis Gunung Lawu, Jadi Tempat Pelarian dan Disumpah Prabu Brawijaya V, Begini Isi Sumpahnya!

Itulah mengapa, persiapan armada sebisa mungkin dibuat spektakuler dan sangat kuat.

Dari segi ukuran, ternyata kapal ini lebih masih besar dari ukuran kapal pasukan Laksamana Cheng Ho. Ukuran panjangnya adalah 50 meter dengan kekuatan membawa beban maksimal 1.000 ton.

Sementara itu, kapal Laksamana Cheng Ho berkekuatan 275-500 ton.

Tidak kurang dari sepuluh ribu kargo yang tingginya mencapai 4-7 m. Yang membuatnya hebat adalah pembuatannya tidak menggunakan bahan besi, melainkan hanya kayu.

BACA JUGA:Selain Menjadi Salahsatu Gunung Mistis, Gunung Lawu Ternyata Dikutuk Prabu Brawijaya

Hal itu juga berlaku untuk kapal pinisi. Para pelaut Nusantara pada zaman dulu memasang pasak dengan kuat agar mampu menempelkan setiap bagian kapal.

Susunan bagian dinding adalah dari lapisan-lapisan papan kayu jati terbaik. Ada juga semacam cadik atau dayung dari dua bilah yang berada pada belakang dek kapal.

Pada setiap kapal Jung ada beberapa jenis layar besar, lengkap dengan sebuah busur berukuran besar yang berfungsi untuk pengendali angin.

Menjadi Andalan Kerajaan Majapahit dan Sekaligus Simbol Kekuatan Maritim.

BACA JUGA:PETAPA! Terletak di Sumsel, Ternyata Disini Si Pahit Lidah Mendapatkan Kesaktian

Pierre Yves Manguin seorang arkeolog yang juga rekan sejarawan Denys Lombard pernah memberikan deskripsi tentang kapal Jung.

Dngan perwujudan sebagai kapal raksasa yang berasal dari galangan kapal tidak jauh dari kawasan hutan jati Cirebon, Jepara, dan Tuban.

Selain menjadi kendaraan militer Majapahit, kapal ini juga merupakan kapal utama untuk perdagangan antar penduduk Asia Tenggara.

Sekilas sejarah tersebut tidak lepas dari kekuasaan kerajaan Majapahit pada masa kejayaan yang tercatat pada Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV.

BACA JUGA:SAKTI! Selain Sumpahnya Bisa Jadi Kenyataan, Begini Kisah Si Pahit Lidah dan 'Tari Kebagh' di Sumsel

Wilayah kekuasaan Majapahit adalah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Papua, semenanjung Malaya, Aibku, Papua, Singapura, dan Filipina.

Sumber ini menunjukkan batas terluas sekaligus puncak kejayaan Kemaharajaan Majapahit.

Banyak Sumber Sejarah Dunia yang Menceritakan Kapal Jung

Pada Hikayat Raja-raja Pasai menyebut bahwa Kerajaan Majapahit menggunakan kapal maritim Jung sebagai salah satu simbol kekuatan. Apalagi jumlahnya mencapai empat ratus kapal.

Seorang sejarawan Portugis Gaspar Correia pada abad 16 pernah membuat catatan perjumpaan antara Alfonso de Albuquerque dengan kapal-kapal Majapahit dengan lokasi sekitar Selat Malaka.

Menurut penyataan Gaspar Correia, kapal angkatan laut Majapahit kuat bertahan meskipun terkena tembakan meriam besar.

Dari seluruh lapisan papan, tembakan meriamnya hanya kena ke 2 lapisan.

Bukan hanya itu saja, sejarah kapal militer Majapahit ini juga ada catatan Claudius Ptolemy sekitar tahun 100 M. Catatan itu berjudul Periplus Marae Erythraensis yang artinya catatan laut paling luar. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: