Mengenal Sejarah Suku Baduy, Keunikan Hingga Tradisinya, Benarkah Suku Ini Keturunan Nabi Adam?

Mengenal Sejarah Suku Baduy, Keunikan Hingga Tradisinya, Benarkah Suku Ini Keturunan Nabi Adam?

Pengunjung hanya boleh menggambarkan suasana di dalamnya hanya dengan sketsa. 

Kini, Desa Baduy kerap dikunjungi wisawatan domestik maupun mancanegara. Ada beberapa aturan yang harus ditaati ketika berkunjung ke Baduy. 

Aturan-atauran tersebut berbeda untuk Baduy Luar, Baduy Dalam, dan perbatasan keduanya. 

Baduy Dalam terdiri dari tiga desa, yaitu Cikeusik, Cikertawarna, dan Cibeo. Desa Cibeo lebih terbuka terhadap pendatang. 

BACA JUGA:Mengembara ke Akar Tradisi, 4 Suku Ini Akan Membawa Anda ke Indonesia yang Sesungguhnya

Namun, pengunjung tetap tidak boleh mengambil foto serta dilarang memakai sabun, sampo, odol, dan bahan kimia lainnya saat mandi karena dikhawatirkan akan merusak alam. 

Sedangkan Desa Cikeusik sangat indah dan asri, tetapi jarang dikunjungi. Selain kearifan lokalnya, masih banyak keunikan suku Baduy Dalam, di antaranya:

Gotong Royong


--

Di banyak tempat di Indonesia, sifat gotong royong sudah banyak ditinggalkan. Namun, sifat ini masih dipertahankan oleh suku Baduy Dalam. 

Terutama saat harus pindah ke daerah yang lebih subur karena mereka merupakan suku nomaden dan penganut sistem ladang terbuka.  

BACA JUGA:Warisan Tradisi, Lima Nilai Budaya Suku Minahasa di Sulawesi Utara yang Masih Dijalankan

Bentuk Rumah Tidak Mencerminkan Status Sosial


--

Bentuk rumah adat di sini hampir serupa tanpa memandang status sosial. Yang membedakan hanyalah perabot yang terbuat dari kuningan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: