Karya Novel Pemenang Hadiah Pulitzer untuk Fiksi Tahun 2015 (01)

Karya Novel Pemenang Hadiah Pulitzer untuk Fiksi Tahun 2015 (01)

Karya Novel Pemenang Hadiah Pulitzer untuk Fiksi Tahun 2015--google.com

Novel ini sangat sukses secara komersial dan menjadi hit breakout pada publikasinya. 

Pada Desember 2014, novel ini berhasil dicetak ulang untuk yang ke-25 kali, dengan total 920.000 eksemplar. 

Angka yang fantastis ini membuat buku ini masuk ke dalam daftar The New York Times Best Seller selama lebih dari 200 minggu, dan juga mencapai lebih dari 15 juta penjualan. 

BACA JUGA:Kaya akan Budaya, ini Dia 4 Keunikan Budaya Suku Besemah yang Masih Terjaga Kelestariannya

Novel All the Light We Cannot See dianggap oleh beberapa penerbit sebagai salahsatu buku terbaik tahun 2014. 

Hal ini juga dibuktikan dengan buku ini yang telah memenangkan sejumlah penghargaan, seperti Hadiah Pulitzer 2015 untuk Fiksi, dan Medali Andrew Carnegie 2015 untuk Keunggulan dalam Fiksi. 

Kisah ini juga akan diadaptasi menjadi film yang diproduksi oleh Netflix dan 21 Laps Entertainment. 

Sinopsis: Marie-Laure LeBlanc adalah seorang gadis yang tinggal di Paris bersama ayahnya, Daniel, ahli kunci di Museum of Natural History. 

BACA JUGA:8 Wisata Palembang sebagai Kota Tertua di Indonesia yang Kaya akan Warisan Budaya

Marie-Laure menjadi buta pada usia enam tahun, tepatnya pada tahun 1934.

Daniel membantu Marie-Laure dalam beradaptasi dengan kondisinya dengan menciptakan model Paris baginya untuk merasakan dan melatih Marie-Laure untuk menavigasinya.
Dia mendengar cerita tentang berlian yang dikenal sebagai Lautan Api yang tersembunyi di dalam museum.

Berlian dikatakan memberikan keabadian dengan biaya kemalangan yang tak ada habisnya bagi orang-orang di sekitar pemiliknya.

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Seni Tertua di Indonesia, Memahami Keindahan Warisan Budaya Kuno

Diduga, satu-satunya cara untuk mengakhiri kutukan adalah mengembalikan batu itu ke laut, pemiliknya yang sah.

Ketika Jerman menginvasi Prancis pada tahun 1940, Marie-Laure dan Daniel melarikan diri ke kota pesisir Saint-Malo untuk berlindung dengan paman buyutnya, Etienne, seorang veteran Perang Besar yang pertapa dan terguncang yang menghabiskan waktunya menyiarkan catatan lama tentang kematiannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: