Menjelajahi Fenomena Gerhana Matahari, Berikut Fakta, Dampak dan Tips Mengamatinya
Menjelajahi Fenomena Gerhana Matahari, Berikut Fakta, Dampak dan Tips Mengamatinya - Foto: Web Pemburu Ombak--
Eka Maulana salah satu anggota tim Astrofotografi UB menjelaskan fenomena gerhana Matahari berpotensi menyebabkan beberapa dampak.
Salah satunya berkurangnya intensitas radiasi inframerah Matahari yang jatuh ke lapisan ionosfer Bumi. Dengan demikian, jumlah foton yang merupakan gelombang elektromagnetik di atas Bumi ikut menurun.
Perubahan radiasi ini akan bisa dirasakan oleh makhluk hidup lain yang peka terhadap perubahan intensitas gelombang elektromagnetik seperti hewan melata, burung, bahkan jenis tanaman tertentu.
BACA JUGA:Wajib Dikunjungi! Ini 7 Tempat Wisata di Kaur Terbaru & Paling Hits
Selain itu, fenomena ini juga bisa berdampak terkait segala bentuk perubahan iklim, cuaca maupun fenomena alam lainnya.
"Bahwa adanya fenomena-fenomena ini adalah tanda-tanda alam dari sang Pencipta yang mestinya kita ambil pelajaran serta hikmahnya. Disarankan melihat gerhana Matahari dengan filter Matahari, sehingga tidak secara langsung radiasi sinar ini mengenai mata kita,"katanya dilansir Prasetya UB, Rabu (22/3/2023).
Meski berbagai dampak yang mungkin terjadi karena fenomena gerhana Matahari, GMT 2023 juga bisa menjadi sarana edukasi bagi masyarakat Indonesia. Terutama bagi anak-anak untuk mempelajari sains.
Manfaat lain yang bisa diambil adalah gerhana Matahari dapat menjadi ladang wisata untuk mengunjungi spot-spot pengamatan gerhana.
BACA JUGA: Di Lombok Barat Tersimpan Wisata Memukau, Ini Daftarnya!
Cara Mengamati Gerhana Matahari 2023
Untuk menjaga keamanan, pastikan anda mengamati gerhana Matahari dengan menggunakan teleskop yang dilengkapi filter Matahari, kacamata khusus gerhana Matahari ataupun kamera DSLR yang dilengkapi filter Matahari.
Pastikan jangan pernah melihat langsung ke arah Matahari dengan mata atau alat bantu optik seperti binokuler maupun teleskop. Hal tersebut tidaklah benar.
Karena satu persen permukaan Matahari yang masih bersinar memiliki intensitas 10 ribu kali lebih terang daripada Bulan purnama. Dengan demikian, melihatnya secara langsung dapat mengakibatkan gangguan dan kerusakan pada jaringan halus mata.
Bila tak memiliki alat yang memadai untuk memantau GMT 2023, ada satu cara yang mudah dilakukan.
BACA JUGA: 6 Rekomendasi Wisata Bernuansa Laut Di Lombok Barat NTB
Yaitu dengan mengamatinya melalui proyeksi bayangan Matahari ke lapisan permukaan tertentu. Contohnya melalui ruang di antara daun dan pohon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: