Kasus DBD di Palembang Menduduki Posisi Tingkat Tertinggi Dalam 5 Tahun Terakhir.
Ilustrasi gigitan Nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah (ANTARA)-dok. indoposko.id-
PALEMBANG, PAGARALAMPOS.COM – Apa itu DBD (Demam Berdarah Dengue)?
DBD adalah salah satu jenis penyakit infeksi. Berbeda dengan penularan penyakit infeksi lain seperti COVID-19 yang penularannya dapat terjadi secara langsung dari satu orang ke orang lain, DBD membutuhkan adanya perantara nyamuk Aedes Aegypti untuk menghantarkan virus dengue ke tubuh manusia.
Virus tersebutlah yang menjadi penyebab DBD.
Nyamuk yang berwarna hitam dengan belang-belang di sekujur tubuhnya ini biasa meninggalkan jentik-jentiknya di genangan air yang bersih.
BACA JUGA:Gubernur Sumsel H Herman Deru Harapkan PW KB PII Turut Sukseskan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan
Ketika nyamuk pembawa virus ini berhasil menggigit kulit manusia, virus akan berpindah melalui gigitan tersebut.
Saat seseorang yang sudah terinfeksi virus dengue akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti, maka virus akan berpindah ke tubuh orang tersebut dan berinkubasi selama 4 hingga 10 hari dan kemudian menimbulkan gejala infeksi.
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Palembang pada tahun 2022 mencapai kasus tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Palembang, ada 908 kasus DBD. Dari 908 kasus tersebut, terdapat 15 orang meninggal dunia.
BACA JUGA:Wujudkan SDM Berdaya Saing Nasional dan Internasional, Kemnaker Gandeng Stakeholder
"Sepanjang tahun 2022 kemarin, Dinkes Palembang telah merekap data DBD sebanyak 908 kasus yang dialami masyarakat di Kota Palembang," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang, dr Hj Fenty Aprina dikutip dari Sumeks.co , Kamis 12 Januari 2023.
Untuk tahun 2023 sendiri sambung Fenty, pihaknya belum menemukan kasus DBD yang baru di Kota Palembang.
Meskipun belum ada yang terkena DBD di awal tahun ini, perempuan berjilbab ini mengimbau masyarakat kota Palembang agar tetap waspada.
"Ya kita tetap harus waspada menjaga kebersihan dan sanitasi,” imbaunya seraya mengungkapkan Kecamatan yang paling banyak terkena kasus DBD yakni Kecamatan Sako, Sukarami, dan Alang-Alang Lebar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: