Kasus DBD di Palembang Menduduki Posisi Tingkat Tertinggi Dalam 5 Tahun Terakhir.

Kasus DBD di Palembang Menduduki Posisi Tingkat Tertinggi Dalam 5 Tahun Terakhir.

Ilustrasi gigitan Nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah (ANTARA)-dok. indoposko.id-

BACA JUGA:Cegah Penularan ke Bayi, Pemerintah Beri Antivirus Hepatitis B pada Ibu Hamil

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Palembang Yudhi Setiawan mengungkapkan penderita DBD memiliki dampak untuk seluruh kalangan usia.

Mulai dari anak-anak berusia di bawah satu tahun hingga orang dewasa berusia di atas 44 tahun.

Adapun data rincian DBD Kota Palembang. Untuk anak di bawah satu tahun ada sebanyak 14 orang. Anak berusia satu hingga empat tahun 86 orang.

Anak berusia 5 sampai 14 tahun 466 orang. Orang dewasa 15 sampai 44 tahun sebanyak 319 orang. Kemudian orang dewasa berusia di atas 44 tahun sebanyak 23 orang.

BACA JUGA:Kamu Harus Tau. Cara Penanganan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT)

"Dampak dari kasus DBD ini sebanyak 15 orang yang meninggal dengan rincian enam laki-laki dan sembilan perempuan," ungkapnya.

Lanjut Yudhi Setiawan, jumlah kasus DBD pada tahun 2022 paling tinggi dalam lima tahun terakhir. 

Yang mana pada 2018 hanya ada 246 kasus. Tahun 2019 sebanyak 697 kasus. Tahun 2020 sebanyak 435 kasus. Kemudian tahun 2021 sebanyak 237 kasus.

"Selain faktor curah hujan yang amat tinggi pada tahun 2022, penyebab peningkatan kasus DBD dikarenakan kurang maksimalnya penerapan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan masyarakat Kota Palembang," tukasnya. (*)

BACA JUGA:Kapolda Sumatera Selatan Akan Lantik Pejabat Utama dan 6 Kapolres Baru.

 

Artikel ini telah tayang dilaman prabumulihpos.co.id dengan judul : Kasus DBD di Palembang Terbesar Dalam 5 Tahun Terakhir, Segini Jumlahnya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: