Bareskrim Polri Disarankan Periksa Ponsel Putri Chandrawathi dan Sambo, Praktisi: Biar Adil

Bareskrim Polri Disarankan Periksa Ponsel Putri Chandrawathi dan Sambo, Praktisi: Biar Adil

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo-disway.id-disway.id

“Ya ini biar lebih adil. Jangan ada istilah tumpul ke atas tajam ke bawah dong ya,” sindir Syamsul.

BACA JUGA:Ada Sambo di TKP saat Brigadir Joshua Ditembak, Kok Beda dengan Pernyataan Polisi, Cek 4 Fakta Ini

“Bagaimana jadinya kalau isi ponsel mbak Vera itu benar-benar menunjukan fakta hukum terkait kebenaran adanya isu ancaman dan cerita tangis Brigadir J. Ini seru. Bisa jadi episode panjang. Apa mau dibersihkan juga tuh. Nah komentar seperti ini yang seakan-akan mencurigai polisi,”ujarnya.

Kecurigaan publik sambung Syamsul juga menyasar pada orang-orang yang secara jelas berkomunikasi dengan Ferdy Sambo pasca kejadian.

BACA JUGA:CCTV Dibuka Komnas HAM, Ada Brigadir J-Ferdy Sambo di Hari Kejadian

“Anda bayangkan jika semua ponsel baik milik Ferdy, Putri, Joshua, Eliezer, Budhi, Fadil, Hendra, Ramadhan, Benny, Gatot, semua ADC dipegang Komnas HAM? Entah apa yang terjadi,” terangnya.

Publik, sambung Syamsul Arifin, tetap mengawal peristiwa polisi tembak polisi ini sampai tuntas. 

BACA JUGA:Reaksi Bareskrim Usai Irjen Fadil Imran Dituding 'Terima Suap' dari Ferdy Sambo di Data Wikipedia, Ternyata...

Seperti pesan yang telah disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, termasuk penegasan Menkopolhukam Mahfud MD untuk mengungkap hasil autopsi ulang Brigadir J.

“Kasus ini cuma butuh kejujuran dan jiwa ksatria. Jujur sejujur-jujurnya tentang apa yang dilaporkan oleh Fadil, Dedi, Ramadhan, Budhi, Hendra, Benny dll, termasuk Wakapolri,” tandasnya.

BACA JUGA:Keluarga Minta Alat Kelamin Brigadir J Juga Dieperiksa

Kapolri, sambung dia, bisa saja memanggil langsung dan mengintrogasi Bharada E. “Mudah kan? tidak ada yang sulit jika sejak awal dibangun komitmen keterbukaan, transparansi seperti yang disampaikan Fadil, Dedi maupun Ramadhan,” tandasnya.

Sejak awal polisi terlalu terburu-buru menyimpulkan sebelum akurasi data dan barang bukti benar-benar cukup.

BACA JUGA:Bharada E Ungkap Semua Pengakuan Soal Tembak Brigadir J, Komnas HAM: Dia Ada Dalam Struktur Peristiwa..

“Ahli balistik, ahli forensik, ahli IT, ahli kriminal harus disatukan untuk mengungkap peristiwa penembakan itu. Semangatnya bukan mencari problem asmara atau hubungan gelap ya,” timpalnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: pagaralampos.disway.id