Gedung Harmonie Kota Pasuruan: Jejak Sejarah Kolonial yang Terlupakan!

Rabu 04-06-2025,23:11 WIB
Reporter : Lia
Editor : Almi

BACA JUGA:Kutai Martapura: Jejak Awal Peradaban Hindu di Nusantara yang Masih Terlacak
Pemerintah Kota Pasuruan bersama komunitas pecinta sejarah akhirnya mulai mengambil langkah-langkah pelestarian.

Beberapa inisiatif dilakukan, termasuk pendokumentasian arsitektur gedung, penulisan sejarahnya secara resmi, dan dorongan untuk menjadikan Harmonie sebagai cagar budaya.

Pada tahun-tahun terakhir, telah ada wacana menjadikan Gedung Harmonie sebagai museum atau pusat budaya lokal.

Tujuannya agar generasi muda dapat mengenal sejarah kota mereka, termasuk bagaimana pengaruh kolonial membentuk struktur sosial dan budaya setempat.

Jika dikelola dengan baik, Gedung Harmonie bukan hanya menjadi peninggalan masa lalu, tetapi juga aset berharga bagi masa depan kota.

BACA JUGA:Sejarah Suku Caniago: Pilar Demokrasi dan Kearifan Lokal dalam Masyarakat Minangkabau!

Refleksi dari Sebuah Gedung Tua

Gedung Harmonie adalah saksi dari berbagai fase sejarah Pasuruan: dari masa kolonial, pendudukan asing, kemerdekaan, hingga era modern.

Dalam diamnya, ia menyimpan cerita tentang kekuasaan, kesenangan, ketimpangan sosial, dan perjuangan.

Menjaga gedung ini berarti menjaga memori kolektif masyarakat terhadap sejarah panjang daerah mereka.

Kini, harapan besar bertumpu pada kesadaran bersama untuk tidak membiarkan sejarah hanya tinggal nama.

Gedung Harmonie adalah salah satu pengingat bahwa masa lalu, seburuk atau seindah apa pun, layak dikenang dan dipelajari.

Karena dari sanalah, kita bisa membangun masa depan dengan fondasi yang lebih kuat dan bijaksana.

Kategori :