Memahami Sejarah Benteng Tolukko: Jejak Kolonial di Pesisir Ternate!

Kamis 15-05-2025,15:30 WIB
Reporter : Lia
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Di pesisir timur Pulau Ternate, Maluku Utara, berdiri sebuah benteng tua yang menjadi saksi bisu sejarah panjang perebutan rempah-rempah antara kekuatan asing di Nusantara.

Asal-usul dan Pembangunan Benteng

Pada masa itu, Portugis tengah giat memperluas pengaruhnya di wilayah timur Indonesia demi menguasai perdagangan cengkih yang sangat berharga di pasar Eropa.

Letak Ternate yang strategis menjadikannya pusat konflik antar kekuatan asing, termasuk Spanyol, Belanda, dan Inggris.

BACA JUGA:Perang Korea Konflik Kecil yang Membakar Blok Barat dan Timur

Awalnya, benteng ini diberi nama Fort Hollandia oleh bangsa Belanda setelah mereka merebutnya dari Portugis di awal abad ke-17.

Namun, masyarakat lokal lebih mengenalnya dengan nama “Tolukko,” yang diambil dari nama Sultan Ternate ke-19, yakni Sultan Kaicil Tolukko, yang memerintah antara tahun 1692–1714.

BACA JUGA:Sejarah Tugu Pahlawan Surabaya: Simbol Perjuangan dan Pengorbanan Arek-Arek Suroboyo!

Menurut cerita setempat, Sultan Tolukko pernah memanfaatkan benteng ini dalam upayanya melawan dominasi Belanda.

Meski bangunan tersebut awalnya dibangun oleh penjajah, pada masa pemerintahan Sultan Tolukko, benteng ini direnovasi dan difungsikan ulang sebagai bagian dari strategi pertahanan Kesultanan Ternate.

Arsitektur dan Fungsi Strategis

Benteng Tolukko dibangun di atas perbukitan kecil yang menghadap langsung ke laut. Posisi ini memberikan keuntungan militer yang besar, memungkinkan pengawasan terhadap lalu lintas kapal di perairan sekitar Ternate.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Tugu Keris: Simbol Perjuangan dan Kebudayaan!

Bentuk bangunannya menyerupai huruf U, dengan struktur batu yang kokoh dan tahan terhadap gempuran senjata pada masanya.

Meski ukurannya relatif kecil dibandingkan benteng-benteng lain di Nusantara, Tolukko memiliki fungsi strategis penting.

Kategori :