PAGARALAMPOS.COM - Situs Kota Kapur yang berada di Pulau Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, menyimpan kekayaan sejarah dan nilai arkeologi sebagai saksi kejayaan kerajaan maritim masa silam.
Sebagai pusat perdagangan penting dan pelabuhan strategis, Kota Kapur menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan panjang peradaban maritim Nusantara.
Nama situs ini diyakini berasal dari banyaknya batu kapur yang tersebar di sekitarnya.
Terletak di pesisir barat Pulau Bangka dan dikelilingi perbukitan kapur, lokasinya menjadi titik strategis dalam jalur pelayaran antara Sumatra dan Semenanjung Malaya, mempertemukan beragam budaya dan aktivitas perdagangan.
BACA JUGA:Menilik Sejarah dan Pesona Art Center Bali: Pusat Seni Budaya yang Legendaris!
BACA JUGA:Sejarah Budaya di Desa Adat Ratenggaro: Melakukan Tradisi dan Budaya yang Masih Dipegang Teguh!
Diperkirakan berkembang sejak abad ke-7 Masehi, Kota Kapur memperlihatkan tanda-tanda sebagai pusat kehidupan masyarakat awal di Bangka.
Temuan arkeologis berupa tembikar, peralatan logam, dan sisa bangunan menunjukkan adanya aktivitas ekonomi yang beragam, mulai dari pertanian hingga kerajinan tangan.
Kota Kapur memiliki hubungan erat dengan Kerajaan Sriwijaya yang menjadi pusat perdagangan internasional.
Pelabuhan ini menjadi persinggahan kapal-kapal dari berbagai belahan dunia, seperti Tiongkok, India, dan Timur Tengah, yang membawa komoditas berharga, termasuk rempah-rempah, tekstil, dan logam.
BACA JUGA:Kisah Sejarah Suku Sentinel yang Hidup Di Zaman Batu, Tanpa Berhubungan Dengan Orang Asing!
BACA JUGA:Menyingkap 6 Fakta Gunung Prau: Pesona Alam dan Warisan Sejarah yang Terlupakan
Penelitian arkeologi yang intensif dimulai pada tahun 1990-an, mengungkap penemuan prasasti beraksara Pallawa, reruntuhan bangunan, dan artefak lain yang memberikan wawasan berharga tentang kehidupan sosial, ekonomi, dan politik masyarakat masa itu.
Prasasti tersebut menjadi sumber penting untuk memahami kebijakan penguasa dan dinamika kehidupan penduduk.
Kedatangan bangsa Eropa pada abad ke-16 membawa perubahan besar, di mana kolonialisme Belanda dan Inggris memengaruhi struktur sosial dan ekonomi Kota Kapur.