Sejarah Budaya di Desa Adat Ratenggaro: Melakukan Tradisi dan Budaya yang Masih Dipegang Teguh!
Sejarah Budaya di Desa Adat Ratenggaro: Melakukan Tradisi dan Budaya yang Masih Dipegang Teguh!-foto: net-
PAGARALAMPOS.COM - Desa istiadat Ratenggaro adalah salah satu dari sekian banyak desa wisata kaya akan budaya yang ada di Indonesia. Lokasinya terdapat di Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Sumba Barat Daya.
Waktu berkunjung, suasana zaman megalitikum eksklusif terasa. Pasalnya, terdapat ratusan kuburan batu yg sudah antik bisa ditemukan beredar pada semua sudut desa.
Tetapi, alih-alih menyeramkan, ternyata kuburan ini bagian asal sejarah Desa istiadat Ratenggaro yg tidak terpisahkan, yg justru membuat budayanya yg kaya. mari, kita telusuri asal usul dan ragam tradisi desa satu ini.
Sejarah Desa adat Ratenggaro
Indonesia adalah negara kepulauan. menurut data BPS tahun 2019, jumlahnya melampaui 16 ribu pulau, asal Sabang sampai Merauke.
Istimewanya, dikutip berasal situs Portal info Indonesia, terdapat pulau yang diakui menjadi salah satu The Most Beautiful Island in the World versi majalah Focus Jerman di tahun 2018. Pulau tadi ialah Pulau Sumba.
Pulau Sumba memang. tidak hanya estetika alamnya, tetapi pulau ini pula kaya akan budaya serta sejarah.
Indonesia sendiri memiliki ratusan desa wisata. dari semua desa wisata yang telah tercatat, 19%-nya terdapat pada pulau ini.
BACA JUGA:Sejarah Meseum Angkut di Batu Malang: Mempunyai Keunuikan Zona, Wahana dan Atraksi di Museum!
Di sini ada Kampung istiadat Praijing, Pasunga, Praiyawang, serta masih ada beberapa desa norma lain, termasuk Desa adat Ratenggaro.
berdasarkan penjelasan asal situs yang sama, nama Desa Ratenggaro berasal asal dua kata yang dijadikan satu. Rate adalah kuburan, dan garo adalah nama suku yang tinggal pada desa tadi.
Syahdan, dulu terjadi peperangan antarsuku yang menyebabkan orang-orang dari suku Garo terbunuh. Mereka lantas dikubur di lokasi yg kini berdiri desa norma kaya budaya ini. sebab itu, nama desa ini kini ialah Ratenggaro.
Kuburan antik tadi jua masih ada hingga kini, umurnya sudah ribuan tahun. Bentuknya majemuk, namun lebih banyak didominasi berbentuk persegi mirip meja, serta total ada 304 kuburan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
