Salah satu fitur paling mencolok adalah kubah utama yang berbentuk seperti bawang besar, yang dipengaruhi oleh arsitektur Moghul dari India.
BACA JUGA:Monumen Perjuangan Rakyat Palembang: Mengabadikan Sejarah dan Semangat Juang
Selain itu, di dalam masjid terdapat pilar-pilar besar yang menopang bangunan, dengan ornamen kaligrafi dan dekorasi khas Islam yang indah.
Jendela kaca patri dengan desain geometris yang rumit semakin mempercantik interior masjid, menciptakan suasana yang damai dan khidmat bagi para jamaah yang beribadah di sana.
Material Berkualitas Tinggi dari Berbagai Negara
Keistimewaan Masjid Al Mahsun juga terletak pada material berkualitas tinggi yang digunakan dalam pembangunannya.
Sebagian besar bahan bangunan masjid ini didatangkan dari luar negeri.
BACA JUGA:Monumen Perjuangan Rakyat Palembang: Mengabadikan Sejarah dan Semangat Juang
Marmer untuk lantai dan dinding diimpor dari Italia, kaca patri berasal dari Tiongkok, sedangkan lampu gantung dan ornamen besi diimpor dari Perancis.
Penggunaan bahan-bahan berkualitas ini tidak hanya menambah keindahan masjid, tetapi juga menunjukkan kekayaan Kesultanan Deli pada masa itu.
Peran Penting Masjid dalam Kehidupan Sosial dan Keagamaan
Sejak pertama kali dibangun, Masjid Al Mahsun tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat aktivitas sosial dan keagamaan bagi masyarakat Medan.
Masjid ini menjadi tempat penyelenggaraan berbagai acara keagamaan, seperti perayaan Idul Fitri, Idul Adha, pengajian, serta upacara-upacara penting dalam kehidupan masyarakat Muslim di Medan.
BACA JUGA:Mengenal Sriwijaya: Sejarah dan Kebudayaan Kerajaan Maritim yang Gemilang
Hingga saat ini, Masjid Al Mahsun tetap menjadi salah satu masjid paling penting dan bersejarah di Indonesia.
Keindahannya yang memukau, dipadukan dengan sejarah panjangnya, menjadikan masjid ini destinasi wisata religius yang wajib dikunjungi.