5 Upacara Adat Maluku yang Penuh Makna, dari Cuci Negeri Soya hingga Makan Patita
5 Upacara Adat Maluku yang Penuh Makna, dari Cuci Negeri Soya hingga Makan Patita-Foto: net -
PAGARALAMPOS.COM - Maluku, provinsi yang terdiri dari lebih dari seribu pulau, dikenal dengan kekayaan alamnya yang luar biasa.
Keindahan pantai, gunung, hutan, dan lautnya menjadi daya tarik utama bagi wisatawan.
Selain itu, Maluku juga dikenal sebagai pusat perdagangan rempah-rempah sejak zaman dahulu, menjadikannya salah satu daerah penting dalam sejarah perdagangan global.
Namun, selain keindahan alam dan rempah-rempah, Maluku juga memiliki tradisi dan budaya yang sangat khas, mencerminkan kehidupan masyarakat yang harmonis dan toleran.
BACA JUGA:Tonggak Sejarah Persatuan Indonesia Memaknai dan Pengaruh Hari Sumpah Pemuda
BACA JUGA:Angklung: Sejarah dan Peranannya dalam Budaya Indonesia yang Mendunia
Budaya ini mencakup berbagai aspek, dari kepercayaan hingga adat istiadat yang diwariskan secara turun-temurun.
Keberagaman Budaya Maluku
Budaya dan tradisi di Maluku bukan hanya simbol, tetapi juga mengandung makna dan nilai yang mendalam bagi masyarakat setempat.
Mereka menjadi sarana untuk melestarikan lingkungan, sejarah, dan identitas budaya yang kaya. Berikut adalah beberapa tradisi khas Maluku yang patut diketahui:
1. Upacara Cuci Negeri Soya
Upacara Cuci Negeri adalah tradisi dari Desa Soya, Pulau Ambon, yang bertujuan untuk membersihkan negeri dan hubungan sosial dari perasaan buruk seperti iri hati dan perseteruan. Dilakukan setiap bulan Desember, ritual ini dipimpin oleh seorang Upulatu (raja).
BACA JUGA:Mengungkap Misteri Candi Asu di Lereng Merapi: Keindahan dan Sejarah yang Memikat
BACA JUGA:Raja Siliwangi: Pemimpin Legendaris yang Mengukir Sejarah Kejayaan Nusantara
Proses upacara melibatkan berbagai tahap, mulai dari pembersihan rumah dan jalanan hingga perjalanan ke Gunung Sirimaa untuk melakukan doa dan memberikan sesaji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: