Menggali Tradisi: 4 Senjata Tradisional Sumatera Selatan yang Tetap Relevan Hingga Kini

Kamis 26-09-2024,22:58 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

Senjata ini berupa pisau berukuran kecil hingga sedang, terbuat dari logam berkualitas tinggi, dengan gagang dan sarung dari kayu jati.

Kudok sering dibawa sebagai alat pertahanan diri saat bepergian atau bekerja di kebun.

   Kebiasaan membawa Kudok masih sangat hidup, terutama di kalangan masyarakat Suku Pasemah, seperti di Pagar Alam, Lahat, dan Empat Lawang.

Bentuknya yang praktis menjadikannya mudah digunakan.

3. Skin

   Skin merupakan senjata tradisional yang dihasilkan dari akulturasi budaya lokal dan budaya pedagang Tionghoa.

Senjata ini memiliki bentuk mirip dengan kerambit, namun lebih kecil dan memiliki dua bilah tajam. Skin terbuat dari baja berkualitas tinggi dengan pegangan yang unik.

   Senjata ini digunakan dalam pertarungan jarak dekat, sering kali ketika seseorang berada dalam situasi terdesak.

4. Keris

   Keris dikenal di berbagai daerah, termasuk Sumatera Selatan, dan meskipun bentuknya mirip dengan keris Jawa, keris Sumatera Selatan memiliki keunikan tersendiri. Keris ini memiliki lekukan ganjil antara 7 hingga 13 dan cenderung lebih panjang serta lancip.

   Di masa lalu, keris digunakan oleh bangsawan dan punggawa Kerajaan Sriwijaya sebagai alat perlindungan. Kini, keris lebih sering dipakai sebagai aksesori dalam pakaian adat pengantin pria.

Keempat senjata khas ini adalah simbol budaya dan warisan yang masih melekat dalam masyarakat Sumatera Selatan.

Meskipun perkembangan zaman membawa perubahan dalam persenjataan, senjata tradisional ini tetap dihormati sebagai alat perlindungan dan simbol identitas budaya.

BACA JUGA:Mahakarya Arsitektur Hindu di Sleman, Ini Sejarah candi Prambanan!

BACA JUGA:Apa Sejarah di Balik Patung Catur Muka Denpasar yang Megah? Begini Kisahnya!

BACA JUGA:Sejarah Garuda Wisnu Kencana: Dari Ide Awal hingga Ikon Global

Kategori :