Setelah kedatangan agama Islam di Sumatera Utara, Tari Gubang mengalami perubahan pengaruh.
Tarian ini tidak hanya dipertahankan sebagai ritual magis, tetapi juga diadaptasi sebagai bentuk hiburan dalam masyarakat.
Kini, Tari Gubang sering dipertunjukkan dalam berbagai acara seperti pesta perkawinan, penyambutan tamu kehormatan, dan upacara adat.
Tarian ini menjadi simbol sambutan hangat bagi tamu dan menambah keceriaan dalam berbagai perayaan.
BACA JUGA:10 Tradisi Khas yang Membuat Dunia Tersenyum, Inilah Kisah Unik dari Berbagai Suku dan Negara!
Gerakan dan Makna Tari Gubang
Menurut buku Tari Gubang Asahan oleh Fariani, Tari Gubang terdiri dari beberapa gerakan yang masing-masing memiliki makna dan simbolik tertentu:
1.Gerakan Masuk: Tarian dimulai dengan penari wanita yang menggambarkan datangnya angin dan burung dengan gerakan menari berputar-putar.
Penari pria menggambarkan aktivitas nelayan, seperti melempar jala dan mendayung perahu.
Gerakan ini menunjukkan awal dari ritus dan pengantar suasana.
2. Gerakan Sembah: Menggambarkan penghormatan kepada tamu atau penonton.
Penari melakukan gerakan dengan menundukkan kepala sebagai tanda hormat, lalu kembali tegak lurus dengan kedua tangan bertemu di dada sebagai ucapan salam.
3. Gerakan Maju dan Mundur: Setelah gerakan sembah, penari wanita dan pria bergerak maju dan mundur dengan lenggok riang dan lincah.