Masih dari sumber yang sama, diungkap fakta beberapa ATACMS Block 1 telah ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia (walaupun jenis sistem pertahanan udara yang digunakan tidak diungkapkan).
Oleh karena itu, saat ini harapan Angkatan Bersenjata Ukraina telah beralih ke versi ATACMS – Block 1A yang lebih baik, dan belum ditransfer oleh Amerika Serikat ke Ukraina, tetapi mungkin akan ditransfer dalam waktu dekat.
Varian ATACMS Block 1A telah diproduksi sejak tahun 1997. Untuk varian ini, pabrikan hanya melaporkan dimensinya (identik dengan Block 1) dan jangkauan – 300 km.
Janes.com menyebut ATACMS Block 1A berbobot 1,3 ton (jauh lebih ringan dari pendahulunya). Tetapi memiliki mesin dan sistem bahan bakar yang sama.
BACA JUGA:Ukraina Dibikin Gelap Gulita, Pembangkit Listriknya Dihancurkan Rusia
Semua perubahan berkaitan dengan pengurangan massa hulu ledak sebesar 420 kg dan peningkatan sistem panduan (yang mana sebagian dari bobot yang lebih hemat digunakan).
Dengan demikian, rasio daya dorong terhadap berat roket meningkat sebesar 20%.
Ini ternyata cukup untuk meningkatkan jangkauan penerbangan hampir 2 kali lipat (perlu dicatat bahwa ada versi ATACMS lebih lanjut, di mana hulu ledak dan massa total ditingkatkan lagi – dengan perkiraan pengurangan jangkauan).
Tidak ada data tentang ketinggian dan kecepatan penerbangan tentang ATACMS Block 1A dari sumber resmi mana pun.
BACA JUGA:Dendam Soeharto kepada Hoegeng, Dicopot dari Kapolri hingga Ditolak Jadi Saksi Pernikahan Prabowo
Pendapat para ahli mengenai kecepatan rudal ini bervariasi. Mulai dari 1.100 meter per detik hingga 1.500 meter per detik.
Angka terakhir terlihat sangat meragukan, mengingat untuk mencapai jangkauan peluncuran yang dibutuhkan, peningkatan utama dalam rasio daya dorong terhadap berat harus digunakan untuk mencapai lapisan atmosfer yang lebih tinggi (dan lebih tipis).
Saat ATACMS meluncur, meski dalam atmosfer yang dijernihkan, namun tetap – 40-50 km di bawah garis Karman.
Sebagai informasi, garis Karman adalah batas konvensional antara atmosfer bumi dan luar angkasa.
BACA JUGA:Garuda Muda Optimis Kalahkan Guinea Meski Tanpa Rizky Ridho
Garis ini terletak pada ketinggian sekitar 100 kilometer (62 mil) di atas permukaan laut, di mana atmosfer sangat tipis sehingga suatu pesawat harus bergerak lebih cepat dari kecepatan suara untuk mendapatkan gaya angkat yang cukup untuk menjaga agar tetap terbang.