Namun, ia juga menekankan pentingnya menjalankan program ini secara selektif dengan kriteria tertentu untuk menghindari risiko obesitas pada anak.
BACA JUGA:Sejarah: Berdirinya Kerajaan Sriwijaya, Masa Kejayaan dan Kehancurannya
BACA JUGA:Siapa Bilang Saat Haid Tidak Boleh Mendaki Gunung? Ini Tips Aman Mendaki Saat Sedang Datang Bulan
Tingkat obesitas anak di Indonesia saat ini mengalami peningkatan, dan Nila memperingatkan agar program ini tidak malah meningkatkan risiko obesitas pada anak.
Reaksi dari warganet terhadap pernyataan Nila juga beragam.
Beberapa menilai bahwa kontribusi dari mantan Menteri Kesehatan tersebut penting dalam memberikan arahan terkait kualitas makanan yang didistribusikan, sementara yang lain menyatakan setuju dengan pernyataannya.
Namun, ada juga yang menyindir bahwa solusi yang lebih sederhana adalah mengganti program makan siang gratis dengan makan malam gratis agar anak-anak bisa tetap kurus.
BACA JUGA:Kudu Dikepoin, Makanan Khas Sumatera Selatan Ternyata Miliki Sejarahnya Tersendiri!
BACA JUGA:Mengungkap Tabir Misteri Situs Gunung Padang, Inilah 4 Fakta Yang Kontroversi
Perdebatan seputar program makan siang gratis ini masih berlanjut, dengan berbagai pihak memberikan pendapat dan masukan masing-masing.
Sementara itu, pemerintah perlu mempertimbangkan dengan matang dampak dan manfaat dari program ini agar dapat memberikan solusi yang terbaik untuk kesejahteraan anak-anak dan guru honorer di Indonesia. *