PAGARALAMPOS.COM - Keberadaan suku Rejang di Provinsi Bengkulu tidak hanya dikenal dengan populasi terbesarnya, tetapi juga dengan nilai kebudayaan yang tinggi yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari.
Apalagi, sejak zaman dahulu, suku Rejang telah memperlihatkan kemajuan peradabannya yang lebih maju dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya.
Mereka memiliki pemerintahan sendiri dan dihormati sebagai suku yang paling disegani di Provinsi Bengkulu.
Bukan hal yang mengherankan jika masyarakat Bengkulu enggan bergaul dengan masyarakat Rejang, karena suku Rejang telah lama memiliki hukum adat yang dijunjung tinggi dan diikuti oleh mereka yang melawannya.
BACA JUGA:Tradisi Perkawinan Sedarah Firaun, Sejarah Mesir Kuno
BACA JUGA:Eksplorasi Wisata Situbondo, 11 Tempat Wisata Alam dan Sejarah yang Memukau
Selain memiliki jumlah penduduk terbanyak, suku Rejang juga termasuk suku tertua di Provinsi Bengkulu dan bahkan di Pulau Sumatera.
Suku ini tersebar di lima kabupaten di Provinsi Bengkulu, yaitu Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, Kepahiang, Lebong, dan Rejang Lebong (RL).
Namun, hal yang jarang diketahui oleh masyarakat adalah bahwa suku Rejang telah memiliki peradaban tulis-menulis sejak lama, yang dikenal dengan huruf Rikung atau Ka Ga Nga.
Selain itu, mereka juga mengenal karya seni sastra yang diaplikasikan dalam seni bertutur dan sering digunakan dalam acara-acara adat.
Menariknya, kebudayaan suku Rejang sulit menerima pendapat yang berbeda dari kebiasaan mereka yang sudah mapan.
Ini menunjukkan keyakinan dan kepatuhan masyarakat Rejang terhadap adat-istiadat yang telah berlaku sejak zaman dulu.
BACA JUGA:Jelajahi petualangan seru di Situbondo melalui 11 destinasi wisata alam dan bangunan bersejarah
BACA JUGA:Penemuan Mencengangkan, Fakta Artefak Bersejarah dan Kerangka Manusia dari Kapal Perang Kuno
Dalam hal ini, terlihat jelas bahwa suku Rejang memiliki adat-istiadat yang khas dan unik, yang masih dilestarikan hingga saat ini.