PAGARALAMPOS.COM – Sementara itu, Mary Shelley mulai tenggelam dalam pertanyaan-pertanyaan ini.
Terutama pada musim panas 1816 ketika dia menulis draf pertama Frankenstein.
Bersama suaminya Percy Bysshe Shelley, tetangganya Lord Byron, serta dokter pribadinya John Polidor.
BACA JUGA:Ban Motor Terbaik dan Terkenal Awet, Nomor 3 Paling Populer!
Mereka bersama terlibat dan membuat suatu percakapan filosofis yang luas.
Hingga menyentuh penyelidikan ilmiah tentang sifat kehidupan, termasuk galvanisme.
Lord pun menantang setiap anggota kelompok untuk membuat cerita hantu.
BACA JUGA:Tak Disangka, Ternyata Ada Suku yang Mengasingkan Diri dengan Melakukan Pernikahan Sedarah!
Hal inilah yang membuat Mary Shelley menanggapinya dengan 'menenun' fantasi dan fakta ilmiah.
Dan dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelum-sebelumnya.
Ia pun berhasil menciptakan karya agung yang telah memesona dan membuat takut pembaca selama beberapa generasi.
BACA JUGA:Tak Beradab? Anak Minta Dilayani Ibu Sendiri Pun Sebaliknya, Kebiasaan Suku Polahi Kawin Sedarah
Shelley adalah seorang kritikus, esais, penulis perjalanan, sastrawan, dan editor karya suaminya.
Ayah Mary Shelley adalah seorang filsuf politik, William Godwin.
Sedangkan ibunya adalah seorang filsuf dan aktivis feminis, Mary Wollstonecraft.